Bertemu Trump, Setya dan Fadli Berbeda Soal Peran Hary Tanoe  

Reporter

Senin, 14 September 2015 13:22 WIB

Arloji Ketua DPR Setya Novanto menyita perhatian saat bertemu dengan Donald Trump. Menurut ahli jam SEtya memakai jam Richard Mille All Gold yang harganya Rp 500 jutaan hingga Rp 1 miliar.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon ternyata punya jawaban berbeda ihwal tudingan peran pengusaha Hary Tanoesoedibjo, yang memfasilitasi pertemuan mereka dengan Donald Trump. (Lihat Video Lima Dugaan Pelanggaran Etik DPR, Merokok sampai Ijazah Palsu, Diduga Melanggar Kode Etik, Pimpinan DPR Terancam Dicopot)

Menurut Setya, pihaknya bertemu dengan Trump karena undangan pribadi Trump kepada DPR setelah sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, Amerika Serikat, selesai pada 2 September 2015. "Itu urusan Hary Tanoe sendiri. Saya lakukan dengan proses yang biasa," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Setya dan beberapa anggota Dewan bertemu dengan Trump pada 3 September 2015 di Trump Center, New York. Menurut Setya, dalam pertemuan selama 30 menit itu, Trump mengajaknya berdialog terkait dengan investasi bisnis di Indonesia, seperti yang telah dijalankan Trump dalam beberapa tahun terakhir.

Trump melakukan kerja sama bisnis properti dengan MNC Group milik Hary Tanoe. Sahamnya tersebar di Bali dan Bogor. Namun Setya mengaku tak membahas soal itu. "Suatu perbincangan yang, menurut saya, sangat penting, mengingat saat ini perekonomian Indonesia sedang melambat sehingga membutuhkan pertumbuhan yang, salah satunya, bersumber dari investasi," ucap politikus Partai Golongan Karya itu.

Sedangkan menurut Fadli, CEO PT MNC Group Hary Tanoe menghubungkan staf Trump dengan Fadli Zon sehingga dijadwalkan pertemuan pada 3 September pukul 13.30 waktu setempat di Trump Tower, New York, Amerika Serikat. "Bila memfasilitasi dalam arti ikut mengontak dan meng-arrange, maka ada benarnya," ujarnya dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 14 September 2015.

Namun, kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini, bukan berarti pertemuan itu dijadwalkan jauh-jauh hari. "Ini impromptu, tidak direncanakan," katanya. "Kebetulan kami lowong selesai agenda konferensi parlemen. Jadi, dalam rangka networking, kami bertemu dengan Trump."

PUTRI ADITYOWATI | INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

14 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

15 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

15 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

20 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

23 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

1 hari lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

1 hari lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya