Fadli Zon: Hary Tanoe Fasilitasi Pertemuan Setya dan Trump

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 14 September 2015 12:59 WIB

Setya Novanto (tengah) bersama Agus Hermanto (kiri) dan Fadli Zon bersiap memulai rapat pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi di ruang rapat pansus, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyatakan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai fasilitator pertemuan rombongan Setya Novanto dan dirinya dengan Donald Trump. Menurut Fadli, Hary menghubungkan staf Trump dengan Fadli Zon sehingga dijadwalkan pertemuan pada 3 September pukul 13.30 waktu setempat di Trump Tower, New York, Amerika Serikat.

"Bila memfasilitasi, dalam arti ikut mengontak dan meng-arrange, ada benarnya," ujar Fadli dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 14 September 2015.

Namun, kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini, bukan berarti pertemuan itu dijadwalkan jauh-jauh hari. "Ini impromptu, tidak direncanakan," katanya. "Kebetulan kami lowong selesai agenda konferensi parlemen. Jadi, dalam rangka networking, kami bertemu dengan Trump."

Pengusaha Hary Tanoesoedibjo dikenal sebagai orang kaya Indonesia pemilik MNC Group. Proyek bersama Hary dan Trump adalah pengelolaan resor di kawasan Lido, Bogor, Jawa Barat. Dengan kesepakatan yang ditandatangani pada 19 Agustus 2015 itu, Trump dan MNC Group akan mengelola resor dengan fasilitas bintang enam kedua di Asia, dilengkapi theme park. (Lihat Video: Lima Dugaan Pelanggaran Etik DPR, Merokok sampai Ijazah Palsu, Diduga Melanggar Kode Etik, Pimpinan DPR Terancam Dicopot)

Kerja sama ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Trump dan MNC Group sepakat membangun resor terpadu berkelas dunia di Tanah Lot, Bali.

Menurut Fadli, selama 30 menit, Trump mengemukakan keinginannya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia. Trump, kata Fadli, juga memuji Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, tapi moderat. "Dia ditemani tim yang bertanggung jawab pada proyek-proyek di Indonesia," tutur Fadli.

Fadli dan rombongan yang bertemu Trump mengaku tak masalah pertemuan tersebut bakal diusut Mahkamah Kehormatan DPR. Asalkan diusut secara baik dengan prosedur yang transparan. "Saya menghormati MKD karena sudah bekerja selama ini dengan baik. Tentu kami harapkan dapat bekerja secara profesional, sesuai prosedur yang baik," ucap Setya Novanto.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya