TEMPO Interaktif, Jakarta:Tersangka utama pelaku kerusuhan Poso, Andi Ipong Poniras, yang saat ini ditahan di Mabes Polri diduga mempunyai peranan cukup besar dalam beberapa kasus kerusuhan di Kota Poso, Sulawesi Tengah. Indikasinya, setelah dia ditahan di Mabes Polri pada pertengahan November lalu, suasana keamanan di Poso bisa terkendali. Menurut Juru Bicara Mabes Polri Inspektur Jenderal, Ariyanto Budiharjo, dari pengembangan penyidikan, Ipong diduga terlibat dalam 9 kasus kerusuhan di Poso pada kurun waktu 2001 hingga 2003. Polisi juga, menelusuri keterlibatan Ipong dalam pembunuhan 3 siswi SMU Kristen Poso.Hingga saat ini polisi masih mengembangkan penyidikan terhadap yang bersangkutan. Termasuk berupaya menangkap tersangka BS dan tujuh kawan-kawannya yang diduga terkait dengan pembunuhan terhadap 3 siswi SMU Kristen Poso akhir Oktober lalu. Selain itu, Kata Aryanto, polisi juga tengah mengejar 14 tersangka lainnya. Saat ini polisi juga terus menyelidiki keterkaitan antara satu kelompok yang diduga terlibat dalam beberapa aksi kerusuhan di Poso. “Satu kelompok ini belum bisa saya sebutkan sekarang, minggu depan mudah-mudahan bisa saya sebutkan,” ujarnya, Jumat (2/12).Ipong dan Yusuf ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kerusuhan di Poso sejak awal Oktober 2005. Untuk kepentingan kelancaran penyidikan, keduanya dipindahkan dari rumah tahanan Polda Sulawesi Tengah ke rumah tahanan Mabes Polri. Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Bambang Kuncoko, dalam kerusuhan di Poso, Ipong bisa disebut sebagai pelaku, penunjuk atau pengarah, dan sekaligus pendamping. Menurutnya, Ipong ini adalah merupakan residivis di wilayah Poso.