Raja Salman bin Abdulaziz, menjenguk seorang wanita korban jatuhnya crane Masjidil Haram di sebuah RS di Mekah, Arab Saudi, 12 September 2015. Puluhan jemaah haji Indonesia terluka dan 7 tewas dalam kecelakaan ini. REUTERS/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 41 anggota jemaah haji asal Indonesia menderita luka-luka akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah. Kepala Subbagian Informasi Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Affan Rangkuty mengatakan petugas akan tetap memfasilitasi semua korban luka untuk menunaikan ibadah haji.
"Bagi korban luka yang tetap ingin melanjutkan ibadah, kami akan fasilitasi untuk safari wukuf," kata Affan saat dihubungi, Minggu, 13 September 2015.
Wukuf adalah kegiatan utama dalam ibadah haji. Dalam wukuf, jemaah akan berdiam diri di Padang Arafah pada siang hari tanggal 9 Dzulhijjah. Affan berujar, bila ada korban luka yang tak sanggup melaksanakan wukuf sendiri, petugas akan mendampingi dengan safari wukuf.
Menurut Affan, sebagian besar korban luka saat ini masih dirawat di rumah sakit Mekah. Mereka menderita luka di bagian kepala dan kaki.
Bila kondisinya sudah membaik, korban luka akan dipindahkan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia setempat. "Semuanya masih bertekad akan menyelesaikan ibadah haji mereka," ujar Affan.
Sebuah crane berkapasitas 1.300 ton jatuh menimpa ratusan anggota jemaah yang sedang menanti masuknya waktu salat magrib di Masjidil Haram, Mekah, Jumat, 11 September 2015. Crane yang digunakan dalam proyek Masjidil Haram itu diduga jatuh akibat angin kencang yang melanda Mekah.
Sedikitnya 107 anggota jemaah haji dari berbagai negara tewas dalam peristiwa itu. Sedangkan ratusan lain mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sebanyak tujuh anggota jemaah haji asal Indonesia turut meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Affan menuturkan jenazah korban akan dikebumikan di Mekah. Pemerintah juga akan menggelar haji badal untuk menuntaskan ibadah haji para korban tewas yang tak sempat melaksanakan ibadah.