Warga muslim melaksanakan salat istisqa berjamaah guna meminta diturunkannya hujan di lapangan Masjid Da'wah, Pekanbaru, Riau, 6 September 2015. Warga berharap hujan segera turun agar kabut asap kebakaran hutan dan lahan tidak semakin meluas. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 210 titik panas di Sumatera. Jumlah titik panas menurun dari hari sebelumnya 283. Sumatera Selatan masih menyumbang titik panas terbanyak mencapai 123 titik.
"Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Kamis, 10 September 2015.
Menurut Sugarin, titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan juga masih terdeteksi di tujuh provinsi lainnya yakni Lampung 29 titik, Jambi 21 titik, Bangka Belitung 20 titik, Sumatera Barat empat titik, Kepulauan Riau lima titik, dan Bengkulu satu titk.
Sedangkan di Riau terpantau empat titik panas. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 2 titik," ujarnya.
Menurut Sugarin, secara umum kondisi cuaca Riau cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi pada siang dan sore hari terjadi di wilayah Riau bagian utara, tengah dan pesisir. "Temperatur 31,5-33,5 derajat Celsius," katanya.
Meski sedikit titik panas, sebagian wilayah Riau masih diselimuti kabut asap sehingga mengganggu jarak pandang seperti Pelalawan hanya 100 meter, Rengat 200 meter, dan Dumai 300 meter. Sedangkan di Pekanbaru berangsur baik mencapai 1.500 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar sanger menuturkan, hujan dalam intensitas ringan hingga sedang telah mengguyur sebagian wilayah Riau. Hujan yang mengguyur Riau dinilai cukup ampuh mengurangi kabut asap dan titik panas.
Hingga kini kata Sanger, tim satuan tugas modifikasi cuaca hujan buatan masih terus melakukan tabur garam di langit Riau untuk hujan buatan. Begitu juga dengan pemadaman lewat udara menggunakan helikopter waterbombing. Sanger mengakui masih ada titik panas di Riau tapi jumlahnya jauh lebih sedikit dari daerah lain. "Kalaupun ada asap, ini kiriman dari daerah lain," katanya.