Kisah Sedih Nurlaila,TKI Aceh Korban Kapal Karam di Malaysia

Reporter

Kamis, 10 September 2015 05:04 WIB

remacle.org

TEMPO.CO, Banda Aceh – Lima jenazah warga Aceh korban kapal karam di Malaysia, tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Selasa 8 September 2015. Salah satu jenazah adalah Nurlaila binti Abdul Wahab, 41 tahun, TKI yang telah dua tahun bekerja di sana.

Begitu tiba, jenazah Nurlaila dibawa langsung ke kampung halaman, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. “Malam itu juga kami kebumikan,” kata Maryana, kakak korban kepada Tempo, Rabu 9 September 2015.

“Begitu ada kepastian jenazah adiknya dibawa pulang, masyarakat langsung menyiapkan liang lahat untuk almarhumah,” sambungnya.

Nurlaila adalah TKI yang telah berada di Malaysia sejak pertengahan 2013 lalu. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Setelah satu tahun, masa kerjanya selesai dan pulang ke Aceh. Selanjutnya pada November 2014, dia berangkat lagi setelah mendapat pekerjaanbaru di sana. “Dia berangkat secara resmi,” kisah Maryana.

Nurlaila mendapat majikan yang kurang bersahabat dan beda agama. Majikannya kerap berlaku kasar dan melarang dia beribadah. Paspornya ditahan saat mulai bekerja. “Hal itu sempat diceritakannya ke saya.”

Karena tidak tahan, setelah hampir satu tahun bekerja, Nurlaila melarikan diri dari rumah majikannya. Tentu saja paspornya tak bisa dikantonginya. Keluarganya di Aceh dikabarkan, bahwa dia akan segera pulang. Tetapi bukan lewat jalur resmi.

Satu hari sebelum musibah, Rabu 2 September 2015, Nurlaila menghubungi Maryana. Dia memastikan akan pulang dengan jalur belakang, memakai kapal laut. “Baju untuk anak-anak dan handphone murah-murah, telah saya beli,” kata Maryana mengutip kalimat Nurlaila.

Itulah komunikasi terakhir Maryana dan Nurlaila. Kapal yang membawanya bersama puluhan TKI lainnya karam di Perairan Sabak Bernam, Selangor Malaysia, 3 September 2015. Sebanyak 62 orang ditemukan meninggal dan 20 orang lainnya selamat dalam musibah tersebut. Kapal itu seharusnya bermuatan maksimal 16 orang.

Maryana mengetahui nasib adiknya setelah dikabari seorang rekan Nurlaila dari Malaysia. Rekannya itu juga yang mencari data ke KBRI, sampai akhirnya pihak KBRI menghubunginya untuk memberi kabar duka.

Nurlaila meninggalkan empat anaknya; Nurul Aflah (22 tahun), Ujang Supriadi (20 tahun), Putri (14 tahun), Reza Fahlevi ( 10 tahun). Anaknya yang paling tua telah berumah tangga. “Dua anak yang masih di bawah umur tinggal bersama saya dan neneknya,” kata Maryana.

ADI WARSIDI

Baca juga:

Krisdayanti Pamer Foto Berdua Aurel, Ini Ceritanya
Saingi Susi, Buwas: Kapal dan Orangnya Kami Tenggelamkan

Berita terkait

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

14 Juni 2023

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang tenggelam dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

18 Mei 2023

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

Pemerintah China perintahkan jajarannya untuk kerahkan upaya maksimal dalam penyelamatan korban kapal tenggelam, termasuk 17 WNI.

Baca Selengkapnya

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

18 Mei 2023

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

28 April 2023

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

Jumlah korban kecelakaan speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 rute Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir bertambah jadi 12 orang.! I

Baca Selengkapnya

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

11 April 2023

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

Penjaga pantai Italia melakukan operasi untuk menyelamatkan dua kapal yang membawa total 1.200 orang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

6 Maret 2023

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

Paus Fransiskus menyerukan pihak-pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania setelah karamnya kapal migran.

Baca Selengkapnya

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

3 Maret 2023

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

Mencari masa depan putra difabelnya, mantan atlet hoki Pakistan, Shahida Raza, ikut kapal penyelundup manusia dan hidupnya berakhir di pantai Italia.

Baca Selengkapnya

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

2 Maret 2023

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

PM Giorgia Meloni menyerukan Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk menghentikan imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

10 Februari 2023

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

Saat Titanic ditelan lautan, Andrews tak berusaha menyelamatkan diri. Ia dilaporkan terakhir terlihat di ruang merokok kelas satu.

Baca Selengkapnya

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

29 Mei 2022

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

Basarnas mencatat 21 orang selamat dari musibah kecelakaan kapal laut KM Ladang Pertiwi 2 di perairan Pangkep. Terakhir, 4 orang dikabarkan ditemukan.

Baca Selengkapnya