Dikepung Asap, Universitas Riau Liburkan Mahasiswa  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 8 September 2015 08:34 WIB

Pekerja mengangkut barang ke dalam sebuah kapal di tengah kabut asap yang menyelimuti perairan sungai Siak di Pekanbaru, Riau, 6 September 2015. Masyarakat tetap beraktivitas di luar ruangan meski kabut asap kebakaran hutan dan lahan mengancam kesehatan. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti Pekanbaru. Tebalnya asap berdampak terganggunya sejumlah aktivitas warga, Selasa, 8 September 2015. Bahkan Universitas Riau turut meliburkan aktivitas perkuliahan mahasiswa selama tiga hari, sejak Senin kemarin hingga Rabu nanti.

Meski kampus diliburkan, pelayanan administratif tetap aktif seperti biasa. Langkah meliburkan mahasiswa itu terpaksa diambil karena kondisi kualitas udara yang kian berbahaya akibat bencana asap. Buruknya kualitas udara juga telah menyebabkan kesehatan mahasiswa terganggu. Karena itu, kampus menyiagakan Rumah Sakit Universitas Riau untuk tanggap darurat 24 jam bagi mahasiswa yang terkena dampak penyakit paparan asap.

"Khusus pelayanan rumah sakit disiagakan untuk tanggap darurat 24 jam," kata Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi. (Lihat Video Hutan Buatan Bukan Jawaban, Waduk Bukan Solusi Atasi Krisis Air)

Berdasarkan hasil penelitian dari tim Satgas Penanggulangan Asap dan Devisi Medis Fakultas Kedokteran dan RS Universitas Riau, bekerja sama dengan BMKG Pekanbaru, diidentifikasi PM10, CO, NO2, SO2, dan O3 sudah sangat berbahaya. "Semua partikel tersebut dalam enam hari terakhir critical point (CP)-nya sudah lebih dari 1.036.00 untuk standar ambang batas 250. Kemudian pantauan tim CPI, Indeks Standar Polutan lebih dari 500 cp, normalnya kurang dari 100 cp," ujarnya.

Kualitas udara di Pekanbaru sangat buruk dalam sepekan terakhir. Dinas Pendidikan Pekanbaru sebelumnya sudah lebih dulu meliburkan aktivitas sekolah, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas sejak 2 September 2015. Namun libur sekolah diperpanjang hingga Selasa, 8 September 2015, lantaran kabut asap kian pekat. "Kami perpanjang libur sekolah karena cuaca masih buruk," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Zulfadil saat dihubungi Tempo.

Menurut Zulfadil, sekolah terpaksa diliburkan kembali untuk mengurangi risiko penyakit paparan asap terhadap anak. Untuk mengantisipasi ketertinggalan pelajaran, para murid diberi pelajaran tambahan dan pekerjaan rumah.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya