Menteri Ferry Minta Tanah Keraton Dimanfaatkan untuk Publik

Reporter

Jumat, 4 September 2015 01:07 WIB

Politikus NasDem, Ferry Mursyidan Baldan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meskipun Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai kekhususan soal pengaturan pertanahan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan meminta agar pengaturan tanah tersebut didasarkan pada kemanfaatannya. Bukan pada penguasaan tanah keraton (sultan ground) maupun tanah kadipaten (pakualaman ground).

“Jadi bagaimana tanah tersebut dimanfaatkan untuk masyarakat. Kalau begitu, ya, wajar saja,” kata Ferry saat ditemui seusai pemberangkatan jenazah istri Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu Nindyokirono, di Keraton Yogyakarta, Kamis, 3 September 2015.

Pemanfaatan yang mengacu pada kepentingan masyarakat yang dimaksud Ferry antara lain pemanfaatan tanah tersebut untuk ruang publik, fasilitas pendidikan, juga fasilitas kesehatan. Meski di satu sisi, Ferry melanjutkan, tidak menghilangkan entitas khusus dari tanah keraton dan tanah kadipaten sebagai warisan bangsa.

Dia pun meminta masyarakat DIY tidak khawatir dengan upaya pendataan dan penyertifikatan tanah di DIY atas nama keraton dan kadipaten sebagai subyek hak milik. Sebagaimana dikemukakan pakar hukum agraria Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Suyitno, dalam diskusi tentang tata ruang DIY di Dinas Kebudayaan DIY pada 1 September 2015, tanah-tanah yang belum ada sertifikat hak milik merupakan tanah keraton maupun tanah kadipaten.

“Masyarakat khawatir kalau nanti tidak punya ruang. Itu kesan saja. Karena kenyataannya tetap ada (ruang),” ujar Ferry.

Berkaitan dengan klaim dari Suyitno maupun Penghageng Panitikismo Keraton Yogyakarta, Kanjeng Gusti Bendara Pangeran (KGPH) Hadiwinoto, bahwa DIY tidak mempunyai tanah negara, Ferry tidak memberikan tanggapan secara tegas. “Keraton, kan, bagian dari NKRI,” tutur Ferry.

Adapun Hadiwinoto menyayangkan masyarakat yang memanfaatkan tanah-tanah keraton di kawasan karst di Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, untuk penambangan batu putih. Bahkan proses penambangan menggunakan alat berat, seperti backhoe. “Salah kaprah kalau tanah keraton ditambang. Apalagi uangnya (hasil penambangan) dipakai sendiri,” ucap Hadiwinoto.

Hingga saat ini, pihak keraton tidak pernah memberikan izin penambangan di tanah keraton oleh masyarakat. Dia pun meminta pemerintah Gunungkidul melakukan penertiban. Meskipun penambangan merupakan mata pencaharian masyarakat di kawasan tersebut, Hadiwinoto meminta agar masyarakat dan pemerintah Gunungkidul melihat kembali rencana tata ruang dan wilayahnya.

“Meski istimewa, tata ruangnya kan mengacu pada tata ruang nasional. Lha, soal penambangan itu ada tidak di kawasan tersebut? Sudah didaftarkan belum?” kata Hadiwinoto.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

20 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

51 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya