Aktivis Minta Hutan Kota Malang Diubah Menjadi Arboretum  

Rabu, 2 September 2015 18:47 WIB

Ilustrasi menanam pohon. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Malang - Aliansi Masyarakat Peduli Hutan Kota Malabar menawarkan konsep revitalisasi hutan kota Malabar. Konsep ini bakal mempertahankan fungsi ekologis hutan Malabar sekaligus menjadikannya pusat pendidikan konservasi dan pendidikan lingkungan.

"Revitalisasi harus selaras dengan lingkungan, jangan malah merusak atau mengubah fungsi hutan," ujar Koordinator Aliansi, Aji Prasetyo, Rabu 2 September 2015. Konsep revitalisasi tersebut telah diajukan ke Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang. Konsep itu diharapkan menjadi alternatif solusi revitalisasi sesuai fungsi ekologis.

"Kami siap beradu konsep dengan Pemerintah Kota Malang," ujar anggota aliansi dari Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Purnawan Dwikora Negara. Hutan kota diusulkan menjadi arbortum sebagai laboratorium tanaman yang mempelajari keanekaragaman hayati. Menanam pohon langkah dan tanaman yang bisa mengundang burung, kupu-kupu dan kunang-kunang.

"Bisa menjadi tempat belajar konservasi para pelajar," ujarnya. Selain itu, juga dibangun tempat pengamatan burung untuk mengamati sebaran aneka jenis burung di Kota Malang. Membangun rumah burung, menyediakan pakan alami burung agar menjadi tempat nyaman untuk burung liar berkembang biak.

"Pengamatan Profauna 10 tahun lalu, burung glatik Jawa ditemukan di sekitar alun-alun. Glatik Jawa merupakan burung langka yang jarang ditemui," ujarnya. Selain itu, Aliansi mendorong pembangunan area komposting untuk mendaur ulang sampah organik dan menyediakan energi alternatif terbarukan. Juga disediakan kolam untuk berkembang biak capung.

Konsep penataan dan revitalisasi hutan kota Malabar berbeda dengan yang didesain Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang. Hutan Malabar didesain dengan fasilitas taman bermain, panggung pertunjukan dan rumah pohon. Menurut Purnawan konsep tersebut akan mengganggu keseimbangan alam dan lingkungan.

"Itu akan mengundang aktivitas manusia, dipenuhi sinar lampu yang akan menyebabkan satwa stres dan berpindah," ujarnya. Jika Pemerintah tak mengindahkan permintaan aktivis, mereka mengancam akan menggugat secara hukum.

Ketua Komisi Pembangunan DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto mengatakan tak mengetahui rencana revitalisasi sejak awal. Pemerintah Kota Malang tak pernah menyampaikan usulan revitalisasi hutan yang menggunakan dana pihak ketiga. "Kami tahu setelah hutan dipagar seng keliling," ujarnya.

Untuk itu, DPRD Kota Malang akan memanggil Wali Kota Malang Muhammad Anton untuk menjelaskan revitalisasi tersebut. Bambang menegaskan tak boleh ada perubahan alih fungsi lahan. Hutan Kota Malabar harus tetap dijaga kelestariannya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

16 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

30 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

31 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang

Baca Selengkapnya

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

11 Juni 2023

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

Wali Kota Sutiaji mengajak pengusaha dan akademisi China untuk bersama-sama mewujudkan 'Silicon Valley' di Malang.

Baca Selengkapnya