TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Besar Bandung untuk menindak perusahaan-perusahaan pengemplang pajak. yang terlibat kasus manipulasi pajak. "Kapolrestabes melaporkan penangkapan-penangkapan begal dan preman-preman yang merupakan bagian dari menjaga kondusifitas Kota Bandung, berikutnya kami fokus pada penipuan-penipuan pajak," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa, 1 September 2015.
Ridwan Kamil mensinyalir, banyak pengusaha besar di Kota Bandung dengan sengaja menggelapkan pajak. Untuk menindak mereka, pihaknya akan membentuk tim khusus. "Kami akan siapkan timnya karena di Kota Bandung disinyalir banyak hotel dan usaha-usaha besar yang memanipulasi pajak," katanya.
Salah satu praktik kecurangan pajak yang dilakukan oleh para pengusaha, menurut Ridwan Kamil, adalah dengan merekrut dua akunting. Dia berharap pada September 2015, semua kasus-kasus penipuan pajak ini bisa terungkap. "Biasa punya dua akunting. Ini membuat pendapatan asli daerah Kota Bandung menjadi tidak optimal," kata Ridwan Kamil.
Tahun ini, pemerintah Kota Bandung menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 5,9 triliun dengan pendapatan daerah mencapai Rp 5,4 triliun. Selisih Rp 500 miliar akan diambil dari silpa tahun sebelumnya.
Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK
3 hari lalu
Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK
Politikus PAN Bima Arya menyebut peluang Pilgub 2024 Jawa Barat masih 50: 50, terlebih Ridwan Kamil belum memastikan akan kembali bertarung di bumi pasundan atau DKI Jakarta.