Rupiah Loyo, Industri Batik Rumahan Pamekasan Mem-PHK Pekerja

Reporter

Minggu, 30 Agustus 2015 04:24 WIB

Pekerja mewarnai kain batik di sebuah industri batik rumahan "Nanom" kampung Ringinanom, Kramat Selatan, Kota Magelang, Jateng (23/5). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Pamekasan - Industri batik tulis tradisional di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mulai terkena dampak pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Usman, pemilik usaha batik tulis rumahan di Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, mengatakan dampak loyonya rupiah terlihat dari naiknya harga bahan baku pembuatan batik, seperti kain dan bahan pewarna batik. "Naik sejak sepekan terakhir, sejak ramainya pemberitaan rupiah di televisi," kata Usman, Sabtu, 29 Agustus 2015.

Pada penutupan perdagangan Jumat, rupiah berada di posisi 13.983 per dolar AS.

Usman mencontohkan harga kain kualitas pertama naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 15 ribu per meter. Adapun kain kualitas dua, naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu per meter. "Begitu juga harga bahan pewarna, rata-rata naik Rp 2.000 hingga 3.000 per item," ujarnya.

Kondisi ini, Usman melanjutkan, diperparah oleh sepinya pesanan batik dari pedagang, meski harga jual batik tidak dinaikkan. Omzet yang terus menurun membuat dia terpaksa merumahkan sebanyak 33 karyawannya sepanjang 2015. "Dulu saya pekerjakan 40 karyawan, sekarang tersisa tujuh orang."

Terpisah, Lutfiyah, pedagang batik di Pasar Batik 17 Agustus Kota Pamekasan membernarkan sepinya pasar batik. "Kadang sehari tidak ada pembeli," katanya.

Kondisi serupa, kata dia, pernah terjadi enam tahun lalu. Saat itu, Pemerintah Kabupaten Pamekasan membuat kebijakan untuk menyelamatkan industri batik lokal. Caranya, bupati mewajibkan pemakaian seragam batik tulis lokal bagi pejabat, pegawai dan siswa sekolah. Kebijakan itu mampu membuat pasar batik kembali menggeliat.

Dia berharap pemerintah kembali mencari terobosan program agar pasar batik bisa kembali normal. "Sekarang kebijakan itu tidak lagi diterapkan," kata Lutfiyah.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

11 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

11 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

13 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

13 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya