Kisah Sultan: Bayangan Hitam, Angin Besar, dan Roro Kidul

Reporter

Sabtu, 29 Agustus 2015 06:37 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Keraton Yogyakarta, 1971. Dok TEMPO/ Tuti Kakiailatu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebelum Sri Sultan Hamengku Buwono IX wafat, beberapa orang mencatat kejadian aneh. Kisah itu dituturkan oleh beberapa saksi yang terekam dalam buku Sri Sultan, Hari-hari Hamengku Buwono IX (1988). Misalnya, Jumat sore, 30 September 1988. Museum Keraton Yogya petang itu memang kedatangan tamu, yaitu Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl.

Sebagai penjemput, bila Sultan pergi tugas tersebut diwakili oleh keluarga keraton. Ketika itu yang ditunjuk adalah kedua putra Sultan, G.B.P.H. Hadiwinoto dan G.B.P.H. Joyokusumo, yang mendampingi G.P.B.H. Poeroeboyo. Ketika Helmut Kohl sedang melihat-lihat koleksi keraton, tiba-tiba datang beberapa ekor burung gagak yang hinggap di pohon sawo kecik di halaman keraton.


Hadiwinoto ketika itu mengaku menangkap suatu firasat. "Burung gagak itu nganeh-anehi. Biasanya kalau demikian akan terjadi sesuatu," katanya. Menurut kepercayaan orang Jawa, jika di sekitar rumah orang kedatangan burung gagak, tidak lama lagi akan ada orang yang meninggal. "Apalagi jika yang akan meninggal seorang tokoh seperti Ngarso Dalem, pasti ditandai beberapa kejadian seperti kedatangan burung gagak itu," kata Mihardjo, 65 tahun, abdi dalem yang 50 tahun lebih bekerja di keraton.

Malam sebelumnya, yang bertepatan dengan malam Jumat, seekor merak yang ditempatkan di keputren bertingkah aneh. Burung berbulu indah itu lama sekali mengembangkan sayapnya, sehingga menarik perhatian para abdi dalem. "Burung itu mengeluarkan suara bernada sedih," kata Ardjodikromo, abdi dalem berusia 80 tahun. "Mendengar suara si merak itu, saya takut karena biasanya tak seperti itu."

Sebuah pertanda yang juga langka disaksikan juga beberapa kerabat keraton, Senin malam, setelah Sultan wafat. Sekitar pukul 22.30 WIB, sesosok tubuh berpakaian gelap lewat melalui regol dengan sangat tergesa-gesa. Delapan orang abdi dalem yang bertugas piket, antara lain, Bekel Joyowerdoyo, Ronowedoyo, Joyowiguno, Mujiyono, curiga dan segera mengejar bayangan manusia itu.

Namun sosok manusia itu kemudian lenyap di Gedong Kuning atau Gedong ]ene, tempat kediaman Sultan selama berada di keraton. Kedelapan abdi dalem itu lalu mencoba membuka pintu Gedong Kuning. Setelah dibuka, mereka dikejutkan angin pusar dari ruangan. Begitu angin reda, mereka mencium harum semerbak keluar dari ruang tidur Sultan.


Mereka mendug, bau harum itu perwujudan Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan, yang menurut cerita sering bersua dengan Sultan di tempat itu. Belum reda ketertegunan mereka, satu jam kemudian abdi dalem yang lagi piket dan beberapa pelayat yang sedang tirakatan dikejutkan oleh ledakan keras di atas atap Bangsal Kencono.

Di tempat sumber ledakan, terlihat ada bola api yang kemudian membubung ke atas dan akhirnya menghilang. "Ledakan di atas atap Bangsal Kencono itu mengejutkan kami semua," kata Hadi Prabowo, yang malam itu ikut tirakatan.

TIM TEMPO | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

51 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya