Dikeroyok, Anggota TNI Tembak Dua Warga Sipil Hingga Tewas  

Reporter

Editor

Febriyan

Jumat, 28 Agustus 2015 15:25 WIB

ilustrasi penembakan. haihoi.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Endang Sodik mengatakan insiden penembakan yang terjadi di Jalan Bhayangkara, Distrik Mimika Baru, Papua, berawal dari kesalahpahaman. Awalnya, anggota Kodam XVII/Cenderawasih, Sersan Satu Ashar berniat mencari temannya yakni Sersan Kepala Makher sekitar pukul 01.30 WIT, lantaran tak kunjung kembali ke pos.

"Saat mencari si Makher, Ashar bertemu masyarakat, di situ sudah ada polisi," kata Endang saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Agustus 2015. "Warga sekitar bilang Makher tidak ada, akhirnya Ashar melanjutkan pencarian."

Ketika melanjutkan pencariannya, Ashar menemukan motor Makher di sebuah jalan. Saat akan mencari Makher yang tak nampak di sekitar lokasi, tiba-tiba satu kelompok yang terdiri sekitar 50 orang menghadang Ashar. "Di situ Ashar menjelaskan kalau mau mencari temannya, tiba-tiba dipukul dari belakang," ujarnya.

Sejumlah orang mengeroyok Ashar dari belakang hingga bersimbah darah. Mereka juga berusaha mengambil senjata Ashar. Karena senjatanya mau direbut, Ashar membela diri dengan melepaskan tembakan ke udara dua kali. Ternyata tembakan Ashat itu mengenai warga. "Jadi, ini cuma salah paham, ada yang terprovokasi, sehingga mengakibatkan ada yang terluka," ujar Endang.

Korban meninggal dalam insiden ini adalah Imanuel Mairimau (23 tahun) dengan luka tembak di leher tembus ke kepala belakang dan Yulianus Okoare (23 tahun) dengan luka tembak di perut tembus ke belakang. Sedangkan, korban yang sedang dirawat di rumah sakit antara lain Martinus Apokapo (24 tahun) dengan luka tembak di pinggang kiri, Martinus Imatupa (17 tahun) dengan luka tembak dada kiri, mengenai paru-paru, serta Thomas Apoka (20 tahun) dengan luka tembak di paha kanan dalam tembus.

Meski upaya membela diri, kata Endang, Ashar juga akan dimintai pertanggung jawaban. Seluruh biaya perawatan rumah sakit dan santunan keluarga korban meninggal ditanggung TNI. "Situasi saat ini sudah cukup membaik. Pangdam, Dandim, sudah berkomunikasi dengan keluarga para korban," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kecelakaan Tambang Freeport yang Tewaskan 2 Orang

10 April 2019

Polisi Selidiki Kecelakaan Tambang Freeport yang Tewaskan 2 Orang

Kepolisian Resor Mimika menyelidiki kecelakaan di lokasi tambang PT Freeport Indonesia yang merenggut korban jiwa 2 pekerjanya pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

14 Desember 2018

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

Kodam Jaya membentuk tim investigasi dengan Polisi Militer TNI AD, TNI AL dan TNI AU, untuk meneliti pembakaran polsek Ciracas dan pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

27 Juni 2018

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

Penyerangan markas Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jakarta Timur bermula dari pelemparan botol oleh seorang oknum.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

26 Mei 2018

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

Prajurit TNI menikam seorang warga kampung yang diduga merusak rumah tinggalnya.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya