Serapan Anggaran APBN di NTT Baru 12 Persen  

Reporter

Rabu, 26 Agustus 2015 17:15 WIB

ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Kupang - Serapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 31 Juli 2015 baru mencapai 12,98 persen untuk dana tugas pembantuan. Sedangkan serapan dana untuk dekonsentrasi baru 15,46 persen.

"Penyerapan dana APBN masih sangat rendah," kata Kepala Biro Administrasi Pembangunan Ferdi Kapitan kepada Tempo, Rabu, 26 Agustus 2015.

Menurut Ferdi, rendahnya penyerapan anggaran APBN itu karena petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana dari pemerintah pusat terlambat keluar. "Juklak dan juknis baru turun dari pemerintah pusat pada akhir Juni 2015."

Terlambat keluarnya petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana itu karena adanya perubahan lembaga dan nomenklatur di tingkat pusat, sehingga banyak program dan proyek yang belum berjalan sebagaimana dijadwalkan.

Sementara itu, realisasi dana dekonsentrasi (DAK) baru mencapai 26 persen, sedangkan fisik sudah mencapai 48 persen. "Kami telah melakukan evaluasi terhadap rendahnya penyerapan dana ini," ucapnya.

Beberapa dinas dan badan yang pengelolaan APBN-nya di atas Rp 10 miliar di antaranya Badan Ketahanan Pangan sebesar 29,64 persen, Dinas Sosial 21,85 persen, serta Perikanan dan Kelautan 20,54 persen. Sedangkan yang di bawah Rp10 miliar antara lain Dinas Koperasi sebesar 35,6 persen, Bappeda 34,8 persen, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan 32 persen.

Feri berharap dinas dan badan menjadwalkan kembali kegiatan yang belum dilaksanakan sehingga bisa menyelesaikannya dalam waktu tersisa, yakni sekitar lima bulan. "Kaitan dengan pelelangan harus dipercepat. Kami optimistis tidak terjadi penumpukan anggaran pada akhir tahun."

YOHANES SEO






Advertising
Advertising


Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya