Status Raung Turun, Aktivitas Tetap Dilarang di Radius 2 Km
Editor
Kodrat setiawan
Selasa, 25 Agustus 2015 10:46 WIB
TEMPO.CO, Bondowoso - Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Raung dari siaga menjadi waspada. Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Hendra Gunawan mengatakan tingkat aktivitas Gunung Raung diturunkan dari level III (siaga) menjadi level II (waspada) terhitung Senin, 24 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB.
Hendra mengatakan sudah hampir satu minggu terakhir ini aktivitas Gunung Raung turun terus dan berangsur stabil sampai saat ini. "Setelah melalui evaluasi data-data pemantauan (kegempaan, deformasi, dan visual), tingkat aktivitas Raung diturunkan dari level III (siaga) menjadi level II (waspada)," ucap Hendra melalui pesan singkatnya kepada Tempo, Selasa pagi, 25 Agustus 2015.
Dengan status waspada ini, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia di dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Raung. Seperti diberitakan, status siaga pada Gunung Raung ditetapkan PVMBG pada Senin, 29 Juni 2015, pada pukul 09.00 WIB. Tidak sampai dua bulan kemudian, tepatnya Senin, 24 Agustus 2015, status Raung turun menjadi waspada.
Ihwal turunnya status Raung ini juga dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Kukuh Triyatmoko. Dia menuturkan status Raung turun pada Senin, 24 Agustus 2015, sekitar pukul 15.00 WIB. "Status Raung turun menjadi waspada pada Senin kemarin," ucap Kukuh saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015. Dia menjelaskan, secara resmi, pemberitahuan soal status Raung kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso dari PVMBG belum ada.
"Kami belum menerima pemberitahuan secara resmi," ujar Kukuh. Dengan diturunkannya status Raung ini, kata dia, aktivitas kesiagaan juga akan dinormalkan. "Semua akan dinormalkan setelah ada pemberitahuan resmi," ucapnya. Normalisasi tersebut, tutur Kukuh, seperti penarikan tenda, dapur umum, dan WC umum. Hal yang sama juga dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Noto Hadinegoro, Kabupaten Jember, Edi Purnomo.
Edi mengatakan pihaknya sudah mengetahui ihwal turunnya status Raung dari siaga menjadi waspada. Edi menyatakan itu artinya bandara Jember sudah beroperasi secara normal. Kewajiban untuk melaporkan setiap situasi bandara ketika status masih siaga tidak lagi dilakukan. "Kami sudah tidak diminta mengirimkan foto debu lagi untuk sementara," ujar Edi.
Selama status siaga lalu dengan aktivitas vulkanis Raung yang selalu menyemburkan abu sering kali membuat bandara Jember terdampak abu sehingga harus ditutup.
DAVID PRIYASIDHARTA