Dewan Minta Gubernur Ganjar Perbaiki Gaya Komunikasi

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 10:10 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menandatangai pakta integritas saat melantik Penjabat (Pj) 5 Bupati walikota di Semarang, 5 Agustus 2015. Kelima Penjabat tersebut adalah daerah yang mengikuti pilkada serentak pada Desember nanti. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Rukma Setyabudi meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperbaiki cara berkomunikasi. “Tidak ada hujan tak ada angin tiba-tiba Ganjar mengeluarkan pernyataan yang tidak enak atau tidak pantas didengar,” kata Rukma Setyabudi, Senin, 24 Agustus 2015.

Rukma, yang juga politikus PDIP, menyatakan beberapa kali Ganjar mengeluarkan pernyataan miring yang seolah-olah ditujukan ke DPRD Jawa Tengah. Misalnya, beberapa waktu lalu sambutan Ganjar yang dibacakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan DPRD harus membuktikan bukan sarang pengemplang uang rakyat.

Sambutan itu dibacakan saat acara Training of Trainers Sistem Integrasi Nasional Bagi DPRD Jawa Tengah. Belakangan, pihak Pemprov Jawa Tengah menyampaikan klarifikasi atas pernyataan itu. Sebelumnya, dalam sebuah acara di televisi swasta, Ganjar juga menyatakan ada permainan anggaran yang salah satunya melibatkan DPRD.

Menurut Rukma, DPRD adalah bagian dari pemerintahan daerah. Karena itu, cara komunikasi seperti itu tidak tepat. Pernyataan Ganjar juga mengakibatkan suasana tidak kondusif.

Rukma juga mencatat beberapa kebijakan Ganjar Pranowo tak melibatkan DPRD. Misalnya kebijakan uji coba sekolah lima hari untuk tingkat SMA dan sederajat.

Di lain pihak, Ganjar merasa komunikasi dengan DPRD cukup bagus. “DPRD mendukung beberapa kali. Jika ada beberapa hal tak setuju itu bagian political interplay yang sah-sah saja,” kata Ganjar.

Ia mencontohkan beberapa waktu lalu DPRD minta kenaikan pendapatan pajak motor hingga Rp 600 miliar. Karena target itu tak mungkin, Ganjar menawar ke DPRD. Ganjar turun tangan sendiri sehingga disepakati pendapatan pajak motor sebesar Rp 450 miliar.

Ganjar juga mengapresiasi anggota DPRD Jawa Tengah yang mau ikut pelatihan integritas dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Ini yang pertama kali. Saya sangat support,” kata Ganjar.

Bekas anggota DPR ini mengklaim eksekutif dan legislatif di Jawa Tengah sudah sepakat mengurangi kemungkinan kebocoran anggaran, baik oleh eksekutif maupun legislatif. “Tidak akan ada komisi-komisian. Tidak ada mengurangi project. Jika eksekutif-legislatif kompak, anggaran besar bisa diberikan ke rakyat.”

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

3 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

4 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

4 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

6 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

7 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

9 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

10 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

10 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya