Bentrok dengan Tentara TNI AU, Warga Sleman Balik Diteror

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 21 Agustus 2015 17:34 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Sleman - Sejumlah warga di Dusun Bayen, Purwomartani, Kalasan, Kabupten Sleman, merasa diteror oleh beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara. Teror itu muncul setelah karnaval peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 2015 di sana. Bahkan buntut dari insiden ini, empat warga Dusun Bayen kini ditahan polisi.

Karena itu, warga juga melapor ke Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 21 Agustus 2015, tentang teror dan ancaman oleh tentara. Para warga di dusun itu juga meminta perlindungan.

"Warga ketakutan, kami resah. Ada ancaman yang dilontarkan oleh tentara," kata Handoko, salah satu warga yang melapor ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 21 Agustus 2015.

Handoko kemudian menceritakan kronologi pemicu teror. Pada 14 Agustus 2015, setelah peringatan 17-an, ada seorang tentara Angkatan Udara berpangkat Sersan Dua Ongky Prabowo (OP) melintas di jalan yang disiapkan untuk karnaval desa. Dia mengendarai mobil Toyota Agya.

Karena jalanan padat, tentara itu diminta minggir. Tetapi ia menolak untuk meminggirkan mobilnya. Bahkan tentara itu balik menghardik warga. Warga yang sedang membawa replika burung Garuda itu justru dimarahi saat akan mendahului kendaraannya. Karena padat, mobil tentara itu terserempet mobil warga.

Warga yang dibentak dan dihardik akhirnya tersulut emosi. Perkelahian tak terelakkan waktu itu. Sang tentara sempat mengejar rombongan karnaval. Ketika itu, sejumlah warga mendengar suara rentetan tembakan dari tentara itu.

Setelah insiden tersebut, camat, kepala desa, dan kepala dusun mencoba mendamaikan anggota tentara dengan warga. Setelah ada upaya damai itu, malam harinya puluhan orang bersenjata yang mengaku tentara menciduk empat pemuda yang terlibat insiden. Mereka dibawa kantor Kepolisian Sektor Kalasan. Sebagian mengaku sempat dipukuli tentara.

"Ada yang dipukul, bahkan ada yang mengaku bintang satu dan dua. Mereka bilang bisa meratakan kantor polisi, bisa ngebom kampung, dan membuat kasus Cebongan terulang," kata Handoko.

Empat pemuda yang diciduk itu adalah AR, AN, GU, dan RO. Mereka kini ditahan di markas Kepolisian Resor Sleman. Padahal, atas kejadian itu warga sudah meminta maaf. "Kami sudah memohon, meminta maaf, jika harus ganti kerugian juga akan diganti, tetapi justru anak saya ditahan dan kami diteror," kata Jauhari, salah satu orang tua pemuda yang ditahan.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

50 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

51 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

13 Juli 2023

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

Tour de Merapi adalah kegiatan touring sepeda motor secara santai sembari menjelajah tempat- tempat wisata di Sleman terutama objek di lereng Merapi.

Baca Selengkapnya

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

11 Juli 2023

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

Festival Seribu Candi merupakan upaya mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Sleman Mulai Terapkan Kebijakan Lima Hari Sekolah untuk TK Hingga SMP

3 Juli 2023

Kabupaten Sleman Mulai Terapkan Kebijakan Lima Hari Sekolah untuk TK Hingga SMP

Kabupaten Sleman menjadi kabupaten terakhir di DIY yang menerapkan kebijakan lima hari sekolah.

Baca Selengkapnya