40 Persen Lahan Pertanian di Malang Kekeringan

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 16:20 WIB

Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, 7 Juli 2015. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, kekeringan mencapai 14.689 hektar dan terancam puso. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Malang - Kekeringan telah mencengkeram sekitar 40 persen areal pertanian yang ada di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Data itu dihimpun Dinas Pengairan serta Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat dari total areal pertanian seluas 45.033 hektare di wilayah itu.

"Dari 18 ribu hektare lahan yang mengering itu, sekitar 10 ribu hektare dilaporkan sudah puso lantaran pasokan air dari jaringan irigasi menyusut drastis," kata Kepala Dinas Pengairan Wahyu Hidayat, Kamis, 20 Agustus 2015.

Lahan pertanian terluas yang mengalami puso, sekitar 7.000 hektare, disebutkannya terdapat di Kecamatan Jabung. Selebihnya ada di empat kecamatan, yakni Sumbermanjing Wetan, Turen, Pakis, dan Gondanglegi.

Untuk melawan dampak dari musim kemarau tahun ini, Wahyu menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malang mengoptimalkan pemanfaatan embung atau kolam penampungan air hujan sebagai sumber pengairan. Dia mengatakan, Kabupaten Malang mempunyai 38 embung dan 26 embung di antaranya diyakini bisa diandalkan untuk menghindarkan lahan pertanian yang kekeringan dari ancaman gagal panen alias puso.

"Tahun lalu banyak embung yang nyaris tidak berfungsi karena sedimentasi dan kemudian dikeruk sehingga mayoritas embung (26 embung) bisa berfungsi dengan baik,” kata Wahyu.

Kendati begitu, Dinas Pengairan akan mengecek kondisi seluruh embung. Sebanyak 12 embung yang tidak berfungsi akan diperbaiki dengan cara mengeruk limbah dan timbunan lumpur yang memenuhi embung agar kedalaman embung bisa pulih.

Wahyu mencontohkan, dari hasil pengerukan tahun lalu, embung di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, bisa berfungsi normal dengan daya tampung 35.904 meter kubik dan mampu melayani kebutuhan air bagi 3.735 jiwa. Embung di Desa Kutukan, Kecamatan Bantur, juga mampu menampung 22.304 meter kubik air dan mencukupi kebutuhan air bagi 1.785 jiwa.

Sedangkan embung di Desa Gedangankulon, Kecamatan Gedangan, yang berkapasitas 35.688 meter kubik sanggup memenuhi kebutuhan air bagi 3.844 jiwa. "Selain mengoptimalkan fungsi embung, Dinas Pengairan menerapkan sistem bergilir dalam penggunaan air atas dasar kesepakatan dengan petani," kata Wahyu.

Upaya tersebut diapresiasi positif Zia’ Ulhaq, Wakil Ketua Komisi A (Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Perundang-Undangan) parlemen setempat. Bahkan, agar ketersediaan air bagi lahan pertanian mencukupi di tahun-tahun berikutnya, Zia’ menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Malang untuk membangun banyak embung baru.

"Cukup embung mini saja, tapi jumlahnya perlu diperbanyak. Kami kira ketersediaan lahan untuk pembangunannya masih mencukupi,” kata Zia’, bekas koordinator Badan Pekerja Malang Corruption Watch.

ABDI PURMONO

Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

7 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

9 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

36 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

36 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

37 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

44 hari lalu

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

23 Februari 2024

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.

Baca Selengkapnya