Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto, TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli membuat pernyataan yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Rizal bersikukuh, target proyek listrik 35 ribu megawatt pada 2019 yang dicanangkan pemerintah tidak realistis. Ia menilai proyek ini akan mengalami batu sandungan dari sisi pembiayaan karena tidak bisa hanya dibiayai Perusahaan Listrik Negara. (Lihat Video Pernyataan Kontroversial Rizal Ramli Yang Serang Jokowi)
Akibat pernyataan yang berseberangan ini, ia ramai dibicarakan di media sosial Twitter. Tercatat hingga hari ini, Rabu, 19 Agustus 2015, pukul 13.00 WIB. kata kunci "Rizal Ramli" nangkring di peringkat kedua trending topic Indonesia dengan jumlah pembicaraan 23 ribu kicauan.
Netizen menanggapinya beragam. "Baru kali ini saya suka dengan menteri, ya menteri itu Rizal Ramli. Dia berani menantang seorang wakil presiden untuk berdebat. Saluut...," cuit pemilik akun @Rahimin1.
Akun @nia_kadayoe mengatakan seharusnya etika bernegara menjadi hal utama dalam silang pendapat antara JK dan Rizal. "Menko dan Wapres boleh adu pendapat asal jangan gunakan media publik. Sono ribut di rapat kabinet #etikabernegara," cuitnya.
Ada pula yang menyarankan agar Jokowi kembali merombak Kabinet Kerja. "Bagaimana kalau roker aja? Rizal Ramli ke ekonomi, Darmin ke maritim. Biar lebih fokus dengan bidang yang dipahami," cuit akun @rieny_aprianty.
Akun Twitter milik sang menteri, @RamliRizal, beberapa kali mencuit sejumlah link berita yang mendukung pernyataannya. Salah satu kicauannya pada dua hari lalu berbunyi, "Jurus Radjawali Ngepret: Angin luar merubah bagian dalam. Jurus shock terapi untuk transformasi & revolusi mental... Gitu aja ribet...."