TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Keadilan (PK) membentuk Komite Keadilan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dan seluruh umat Islam di mana pun berada, termasuk di Indonesia. ”Kita menggalng kepedulian kepada bangsa Palestina, namun juga tidak lupa dengan nasib umat Islam di Indonesia,” ujar Presiden PK Hidayat Nur Wahid kepada para wartawan di akhir aksi unjuk rasa yang dilakukan massa PK di lapangan silang Monas, Jakarta, Minggu (7/4) sore. Menurut Nur Wahid, komite ini tidak bermaksud mengirimkan sukarelawan untuk berjuang ke Palestina. Hal yang akan dilakukan adalah pengkajian mengenai Palestina dan kemudian melakukan aksi dalam bentuk kajian, tekanan-tekanan politik dan sebagainya. Sedangkan Ketua Komite Keadilan Ahzami Shamir Jazuli menyatakan, komite yang dipimpinnya siap bekerjasama dengan lembaga lain untuk kegiatan kemanusiaan diantaranya membantu perjuangan rakyat Palestina. Dalam kesempatan terpisah, menanggapi maraknya aksi unjuk rasa menentang agresi Israel terhadap Palestina yang dilakukan sejak Sabtu lalu, Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda menyatakan bahwa pemerintah memahami aspirasi masyarakat muslim Indonesia. “Karena memang merefleksikan sikap kita sebagai negara sebagai bangsa,” ujar Hassan Wirajuda. Aksi unjuk rasa mulai membubarkan diri tepat pada pukul 15.30 WIB. Bagai ular raksasa, barisan pengunjuk rasa berjumlah sekitar sepuluh ribu orang, berjalan kaki menuju Masjid Istiqlal untuk menunaikan salat Ashar berjamaah. Rombongan bak ular di bawah guyuran hujan yang turun deras. Barisan paling depan tepat di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dan paling belakang di perempatan Indosat. Di depan Kedubes AS, rombongan berhenti sekitar lima menit. Lalu, “Amerika teoris,” teriak rombongan pengunjuk rasa seraya mengibarkan bendera PK. Mereka akhirnya meninggalkan Kedubes AS melewati Jalan Merdeka Timur sambil meneriakkan “Allahu Akbar” dan menyanyikan lagu nasyid sebagai penyemangat. Aksi ini sempat memacetkan arus lalu-lintas di Jalan Merdeka Timur, karena barisan pengunjuk rasa mencapai panjang lebih kurang satu kilometer. (Faisal-Tempo News Room)