15 Desa di Indramayu Terancam Rawan Pangan

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 21:26 WIB

Warga memanggul air melewati bekas sawah dan kebun di Kampung Korehkotok, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 29 Juli 2015. Kekeringan mulai meluas di Kabupaten Bandung Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Indramayu - Sebanyak 15 desa di Kabupaten Indramayu dikhawatirkan akan mengalami rawan pangan. Tingginya angka gagal panen padi dan palawija tahun ini menjadi penyebabnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Kabupaten Indramayu, Warjo, Selasa 18 Agustus 2015 mengungkapkan jika pihaknya saat ini telah mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan di Kabupaten Indramayu. “Sebanyak 45 ton beras telah kami siapkan untuk mengantisipasi kerawanan pangan tersebut,” kata Warjo.

Adapun 15 desa tersebut, menurut Warjo, tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Di antaranya Desa Tegal Girang di Kecamatan Bangodua, Desa Nunuk di Kecamatan Lelea, Desa Jatisawit di Kecamatan Jatibarang, Desa Arahan Kidul di Kecamatan Arahan, Desa Dermayu di Kecamatan Sindang.

Selain itu ada pula di Desa Cantigi dan Desa Cantigi Kulon di Kecamatan Cantigi, Desa Cangkok dan Desa Lajer di Kecamatan Tukdana, serta Desa Tenajar Lor, Desa Lemah Ayu, dan Tenajar di Kecamatan Kertasemaya.

Kerawanan pangan juga dikhawatirkan terjadi di Desa Dukuh Jati di Kecamatan Krangkeng, Desa Dukuh Tengah di Kecamatan Karangampel dan Desa Rambatan Kulon di Kecamatan Lohbener. Adapun untuk distribusinya, menurut Warjo, tergantung pada kebutuhan dan pengajuan dari masing-masing desa tersebut. “Namun untuk saat ini, kekeringan belum sampai mengancam ketahanan pangan,” kata Warjo.

Wakil Kepala Sub Divisi Bulog Indramayu, Sunarto, mengaku hingga kini belum menerima permintaan beras sebesar 45 ton dari BKPPP. “Namun jika telah diajukan, kami siap untuk segera memenuhinya,” kata Sunarto. Pencairannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah surat dicek dan memenuhi syarat, langsung bisa dicairkan.

Namun, lanjut Sunarto, pihaknya tidak bisa secara langsung memenuhi permintaan beras sebanyak keinginan BKPPP yaitu 45 ton. Ini dikarenakan simpanan atau saldo beras terakhir milik BKPPP di Bulog Indramayu hanya sebesar 39,3 ton.

Kata Sunarto, saat ini BKPPP memiliki simpanan beras sebanyak 33,8 ton pada 2014. Kemudian ada pengajuan penambahan saldo sebesar 5,5 ton per Maret 2015. Namun saldo tersebut akan menurun drastis karena adanya kenaikan harga jual dari Bulog Indramayu. Menurut Sunarto, saldo 39,3 ton itu masih mengacju pada harga Rp 8.049 per kilogram. sedangkan harga baru mencapai Rp 8.790 per kilogram. Itu artinya saldo BKPPP kurang dari 39,3 ton.

IVANSYAH


Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

37 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

43 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

49 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya