Abdi Rakyat, Sultan HB IX Dinilai The Real King  

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 19:17 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono IX. dok TEMPO/Herry Komar

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto menilai Sultan Hamengku Buwono IX menunjukkan totalitas pengabdian kepada rakyat. Tidak saja ketika menjadi Raja Keraton Yogyakarta, tapi juga saat Hamengku Buwono IX menjadi menteri dan wakil presiden.

“HB IX merupakan sosok the real king karena tidak ingin prasasti apa pun untuk dirinya. Beliau bersabda mengabdi untuk rakyat adalah tugas raja,” ujar Herry dalam diskusi yang digelar majalah Tempo: “Hamengku Buwono IX, Pengorbanan Sang Pembela Republik”. Diskusi yang diadakan di Hotel Sheraton, Selasa, 18 Agustus 2015, ini juga menghadirkan dua sejarawan, Rushdy Hoesein dan Suhartono, dari Universitas Gadjah Mada.

Herry, yang pernah masuk sebagai wali kota pilihan Tempo, menyebut HB IX sebagai the real king, bukan karena ia memiliki kerajaan, tapi karena jiwa pengabdiannya untuk bangsa tanpa mengharapkan balas jasa dan pujian.

Dalam diskusi tersebut, putra HB IX--Gusti Bendara Pangeran Hario Prabukusumo--menyoroti banyaknya pemimpin saat ini yang terlibat korupsi. Dia menilai para pemimpin kini lebih mengutamakan kepentingan partai dan pada saat yang sama mengabaikan kepentingan rakyat. “Mereka takut sama partai pengusung, takut dituduh membangkang,” ucapnya.

Prabu mencontohkan langkah Hamengku Buwono IX saat menghadapi penjajahan Jepang. Sultan tetap mengutamakan rakyat dengan cara mengerahkan rakyatnya membangun Selokan Mataram. “Agar mereka terhindar dari kerja romusha yang menguntungkan penjajah Jepang,” katanya.

Karena itu, kata Prabukusumo, ketika ada proyek-proyek yang sarat dengan kepentingan partai politik dan hanya menguntungkan segelintir orang, seorang pemimpin harus berani menolaknya.

PRIBADI WICAKSONO






Advertising
Advertising

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

23 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

33 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

53 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

55 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya