Elektabilitas Risma-Whisnu di Atas 60 Persen  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 18 Agustus 2015 11:17 WIB

Pasangan Cawali Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana diarak ratusan massa PDI Perjuangan menggunakan becak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur, 26 Juli 2015. Menuju KPU Surabaya, Risma-Wisnu guna mendaftarkan diri mereka sebagai calon walikota dan wakil walikota Surabaya. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Bakal pasangan calon petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana saat ini masih memimpin dengan elektabilitas di atas 60 persen. Risma-Whisnu unggul jauh dari lawan-lawannya yang hanya berada di bawah 10 persen, baik secara pribadi maupun berpasangan.

"Survei itu saya lakukan saat bulan puasa kemarin sekitar bulan Juni 2015," kata Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) Mohammad Asfar ketika dihubungi Tempo, Selasa, 18 Agustus 2015.

Elektabilitas Risma-Whisnu, kata Asfar, dapat naik menjadi 70 persen. Sedangkan untuk pasangan calon di luar Risma-Whisnu, maksimal hanya dapat mencapai sekitar 30 persen saat menjelang coblosan. "Itu pun kalau calon lawan Risma melakukan kerja-kerja politik secara maksimal dalam kurun waktu tiga bulan," ujar dia.

Asfar menjelaskan jika ingin menyaingi Risma, maka bakal pasangan calon penantang Risma harus mulai melakukan aktivitas-aktivitas yang langsung berhubungan dengan para pemilih. Sebab, ia menilai selama ini penantang Risma masih disibukkan dengan menyiapkan "kendaraan" politik untuk maju dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, sehingga masih berusaha melakukan kesepakatan politik di tingkat elite.

"Ini karena tingkat kepuasan kerja Risma sudah mencapai 70 persen, sehingga pasangan penantang harus kerja keras," ujarnya.

Asfar mengatakan masyarakat Surabaya menilai kinerja Pemerintah Kota Surabaya dalam menata kota berhasil. Masyarakat sangat menyukai upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam hal penataan kota, seperti penghijauan, bidang kesehatan, maupun pendidikan.

Masyarakat Surabaya, menurut Asfar, tidak hanya puas dengan kinerja Risma selama lima tahun menjabat Wali Kota Surabaya, tetapi sejak Risma menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya di era Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. "Ini yang menyebabkan masyarakat puas terhadap Bu Risma," ujar Asfar.

Adapun pasangan calon penantang Risma yang munculnya tiga bulan menjelang pilkada, masyarakat Surabaya masih belum mengenal dan memahami pasangan penantang tersebut. Selain itu, mepetnya waktu untuk mengenalkan pasangan calon penantang kepada para calon pemilih juga membuat alasan mengapai pasangan calon penantang Risma tersebut memiliki elektabilitas yang rendah. "Jadi, ini bukan masalah calon penantang Risma itu tidak berkualitas, tapi hanya karena masalah waktu," ujar Asfar. (Lihat Video : Antisipasi Calon Tunggal, KPU Diharapkan Beri Kelonggaran Pada Calon Independen )

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

15 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

1 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

2 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

2 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya