Sultan Dukung Elanto: Jangan Merasa Nomor 1 di Jalan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 18 Agustus 2015 09:17 WIB

Elanto Wijoyono memberhentikan laju konvoi motor gede (moge) di perempatan Condong Catur, Yogyakarta, 15 Agustus 2015. Diketahui, aksi menghadang moge ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Elanto. youtube.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Bawono X meminta sebuah kelompok tidak mengganggu pengguna jalan lain. "Jangan merasa nomor satu di jalan," ujar Sultan setelah menjadi inspektur upacara peringatan 70 kemerdekaan RI di Istana Gedung Agung, Senin, 17 Agustus 2015.

Penyataan ini disampaikan Sultan saat ditanya tentang aksi Elanto Wijoyono, 32 tahun, yang menyetop konvoi sepeda motor gede (moge) dalam acara Jogja Bike Rendezvous di persimpangan Condong Catur pada Sabtu, 15 Agustus 2015. Elanto, jengah dengan kepolisian yang dinilai membiarkan aksi ugal-ugalan para pengendara moge selama ini. Tahun lalu, saat acara serupa digelar, Elanto juga melakukan aksi penghadangan.

Sultan kemudian menawarkan solusi untuk memecah konvoi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. "Jangan sampai pengguna jalan lain menunggu lama, karena mereka memiliki hak yang sama," ucapnya.

Menurut Sultan, acara Jogja Bike Rendezvous merupakan agenda tahunan yang juga didukung pemerintah daerah agar bisa memberi dampak positif pada perekonomian Yogyakarta. Namun, ia memperingatkan, acara yang dinobatkan sebagai Honorary Ambassador of Tourism atau Duta Wisata untuk Yogyakarta itu bisa berdampak negatif ketika bergesekan dengan kepentingan masyarakat luas.

Adapun Elanto berharap aksinya itu bisa mendorong publik agar sadar akan hak dan kewajibannya, terutama saat menggunakan fasilitas umum. Elanto menegaskan tak akan mengulangi perbuatannya itu untuk ketiga kali. "Masak, warga harus turun lagi? Itu kebangetan (aparatnya) kalau sampai harus terjadi lagi," tuturnya.

"Pelayanan publik, khususnya di daerah, tidak boleh lagi memunculkan kesan ‘siapa yang bayar’, dan kepolisian masuk bagian birokrasi,” kata Elanto, yang rencananya kembali mendatangi Direktorat Lalu Lintas Polda DIY hari ini. "Kami akan minta lagi polisi di Yogya untuk kawal isu tentang ketertiban di jalan ini."

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Erwin Triwanto meminta kelompok pemilik moge tidak arogan di jalan. “Ini jadi pembelajaran, agar mereka tidak lagi arogan ," ucap Erwin.

Namun ia menolak jika personel kepolisian yang bertugas di lapangan disebut tidak berdaya atas keberadaan kelompok pengendara moge tersebut. Ia justru menuturkan hal sebaliknya terkait dengan konvoi yang dilakukan dalam acara Jogja Bike Rendezvous 2015 pada akhir pekan lalu. “Itu merupakan diskresi petugas karena menjaga jangan sampai pengguna jalan lain tidak aman dan mengalami diskriminasi," ujar Erwin.

PRIBADI WICAKSONO




Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

28 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

32 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya