Sensasi Lubuk Larangan: Tradisi Kuno Penyelamat Lingkungan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 18 Agustus 2015 09:06 WIB

Warga menggotong ikan Belida yang merupakan hasil tangkapan warga dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan yang digelar Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. Dari hasil pelelangan ikan, uang terkumpul sekitar 20 juta rupiah yang akan digunakan warga untuk membangun Masjid dan sebagai uang khas desa. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Pagi itu, Ahad, 16 Agustus 2015, boleh jadi disebut hari bahagia bagi warga Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau. Sudah waktunya panen ikan di Lubuk Larangan, bagian berlekuk yang tak jauh dari sungai itu. Tak ada yang membedakan aliran sungai untuk transportasi dengan aliran sungai di Lubuk Larangan. Hanya saja, masyarakat sepakat menentukan lokasi Lubuk di bagian aliran sungai dengan kedalaman 1-2 meter.

Baca Juga: Aura Mistis Lubuk Larangan: Ikan Dibuang, Hilang Sekejap (1)

"Saat ini waktu yang tepat membuka Lubuk Larangan," kata Epri Desmi, yang diberi amanah oleh warga sebagai tetua di kampung dalam urusan Lubuk Larangan. Ia diberi gelar Datuk Godang. Tempo berkesempatan mengikuti tradisi panen ikan di Lubuk Larangan, jaraknya sekitar 12 kilometer dari permukiman warga. Tak ada akses darat, perahu satu-satunya kendaraan menyusuri sungai yang membelah hutan berbukit hijau.


Menurut cerita masa lampau, warga yang nekat mengambil ikan di Lubuk Larangan sebelum waktunya akan menerima tulah sumpah seperti perut akan membuncit atau meninggal setelah makan ikan. "Itu sudah menjadi keyakinan sejak zaman dulu," kata Epri. Terbukti, tradisi yang melekat di Lubuk Larangan hingga kini terus lestari. Tidak satu pun warga yang berani mengambil ikan sebelum waktunya.


Berita Menarik: Mengintip Fasilitas Rp 18 Triliun di Tambang Rahasia Freeport

Warga desa melebur menjadi satu di tepian lubuk. Susana terjalin penuh keakraban. Canda dan tawa mengalir begitu saja. Sorak sorai saling bersahutan, tatkala ada warga yang berhasil mengangkat ikan dalam jumlah banyak dan besar. Teriakan bernada ejekan sesekali terdengar saat ada warga yang justru tidak mendapat ikan sama sekali saat jala diangkat. "Panen ikan ini sekalian ajang silaturahmi," ujar Epri.


Jangan Lewatkan: Isyana Sarasvati: Merdeka Itu Bebas Berekspresi

Para wanita bertugas melepaskan ikan-ikan dari jeratan daging. Kemudian ikan hasil tangkapan bersama itu dikumpulkan. Ikan tersebut tidak serta merta dibagi-bagi secara gratis kepada para pemancing. Warga yang ingin mendapatkan ikan mesti mengikuti proses pelelangan. "Ikan yang dilelang harus berukuran besar," kata Epri.



Advertising
Advertising



Proses lelang ikan lubuk larangan tak kalah menarik dari lelang barang mewah. Warga tak segan-segan merogoh kocek hingga satu Rp 450 ribu untuk mendapatkan ikan yang dia inginkan. Sebab, ikan bakal dilepaskan ke tangan warga yang mampu menawar harga lebih tinggi dari yang lainnya. Sedangkan ikan berukuran kecil dibagi rata dengan timbangan 1 kilogram per kepala keluarga.

Tetap saja ikan tangkapan itu harus dibeli dengan harga Rp 25 ribu. Bagi turis atau orang kampung sebelah boleh membeli, tapi harganya lebih tinggi yakni Rp 35 ribu. Hasil pelelangan terkumpul dana Rp 20 juta. Peserta lelang tidak pernah keberatan dengan harga ikan yang cukup tinggi. Menurut mereka, ikan sungai jauh lebih enak ketimbang ikan di pasar. "Tidak masalah mahal, karena ini kan ikan sungai, jauh lebih enak dari ikan di pasar," kata Epri.

Berita Terbaru: Baru Jadi Menteri, Rizal Ramli Ditegur Jokowi: Ini Sebabnya

Kepala Desa Tanjung Belit Hendri mengatakan, tradisi panen ikan lubuk larangan merupakan tradisi turun temurun warga desa untuk penggalagan dana pembangunan mesjid dan bantuan anak yatim. Hendri mengaku, uang yang terkumpul dari hasil pelelangan dan penjualan ikan lubuk larangan tersebut dipergunakan untuk kegiatan masyarakat. "Uangnya untuk membangun mesjid dan kas desa,” ujarnya.

Selanjutnya: Tradisi di Lubuk Larangan membangkitkan kesadaran



Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

9 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

40 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

43 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.

Baca Selengkapnya

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya