Kisruh Harga Daging, Pakar Peternakan Harus 'Turun Gunung'  

Reporter

Senin, 17 Agustus 2015 05:39 WIB

Pekerja mencatat pendistribusian daging sapi ke sejumlah pasar di Rumah Potong Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, 14 Agustus 2015. Beberapa hari lalu, pedagang daging sapi mogok berjualan akibat harga daging di pasaran yang melonjak tinggi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Yogyakarta : Sejumlah pakar peternakan sepakat akan mendorong Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia (FPPTPI) agar "turun gunung" terlibat memperbaiki kesemrawutan tata niaga sapi nasional. Kesepakatan itu muncul seusai diskusi "Menemukan Jalan Keluar Kemelut Per-sapian dan Daging Sapi", yang digelar oleh Forum Dekan Peternakan se-Indonesia dan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Ahad, 16 Agustus 2015.

Ketua Pusat Kajian Peternakan dan Perikanan Universitas Andalas, Jafrinur menyatakan akan membawa usulan ini di pertemuan nasional FPPTPI pada awal 2016 mendatang. Menurut dia FPPTPI perlu membantu pemerintah dalam memperbaiki akurasi data sektor peternakan sapi di Indonesia. "Semua fakultas dan kampus peternakan bisa bergerak melakukan survei kondisi populasi sapi secara nasional," kata Jafrinur.

Menurut Jafrinur, banyak pakar peternakan menganggap krisis suplai daging sapi terulang lagi pada tahun ini karena pemerintah tidak membuat kebijakan berdasar data sektor peternakan sapi yang akurat. Data itu termasuk perhitungan mengenai keseimbangan antara angka populasi sapi lokal, persediaan sapi dan daging impor dengan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia. "Sumber masalah (krisis daging sapi) adalah data."

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan survei yang rencananya akan melibatkan mahasiswa peternakan, itu bisa memakai metode pengunggahan data real time sehingga tidak memerlukan waktu lama. Selain itu, metode pengambilan data juga berdasar pada studi ilmiah di bidang peternakan sehingga meminimalisir kesalahan kategorisasi jenis sapi yang beragam.

"Bisa memperbaiki data populasi sapi nasional dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan angka koefisiensi di sektor peternakan sapi," kata dia.

Krisis daging sapi tahun ini, menurut Ali, mengulang peristiwa gejolak serupa yang terus berulang selama belasan tahun terakhir. Penyebabnya hampir seragam karena bermula dari kebijakan yang keluar berdasar perkiraan tidak akurat pada kemungkinan angka permintaan daging sapi dan kapasitas penyediaannya. "Antara suplai dan demand selalu tidak seimbang."

Dia menambahkan gejolak harga sapi berulang pada pertengahan tahun ini karena pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan impor di waktu yang tidak tepat. Pembatasan impor sapi pada triwulan ketiga tahun ini keluar di periode ketika peternak lokal menahan penjualan sapi karena mendekati Hari Raya Idul Adha.

"Sementara itu, sapi yang diimpor pada triwulan kedua, yakni dengan kuota 100.000 ekor, belum mengalami proses penggemukan sesuai regulasi atau minimal lebih dari 120 hari," ucap Ali.

Ali menyesalkan krisis sapi sekarang malah berujung pada salah tafsir terhadap wacana penimbunan dan penggemukan ternak impor. Sapi bakalan impor, menurut dia, memang harus "ditimbun" terlebih dahulu untuk proses penggemukan.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita terkait

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

2 hari lalu

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

Universitas Andalas atau Unand hanya melaksanakan UTBK dalam satu gelombang, yakni pada 30 April dan 2 sampai 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

7 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

11 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

16 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

16 hari lalu

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

MK akan bacakan hasil putusan sidang PHPU sengketa Presiden 2024. Pengamat Politik Unand prediksi penggunaan prinsip ultra petitum dalam Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

44 hari lalu

Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

Kota Padang memiliki beberapa lokasi untuk berburu takjil Ramadan, antara lain di Pasar Baru tak jauh dari Kampus Unand dan Politeknik Negeri Padang.

Baca Selengkapnya