Hendak Kibarkan Merah Putih di Gunung, Nyawa Guru Melayang  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 16 Agustus 2015 13:51 WIB

Pendaki berfoto dengan bendera merah putih di atas puncak gunung Penanggungan, 31 Mei 2015. Sisi sebelah barat gunung ini berada dalam kawasan Kabpuaten Mojokerto, sedangkan sisi sebelah Timur terletak di Pasuruan. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Parepare - Rencana seorang guru honorer Kota Parepare untuk mengibarkan bendera Merah Putih bertepatan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-70 di Gunung Nepo, Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, urung terlaksana. Jayadi, 31 tahun, meninggal dunia pada Sabtu petang, 15 Agustus 2015.

Jayadi merupakan guru honorer SDN 48 Kota Parepare. Ia meninggal saat mendaki bersama rekannya, Sulyadi, 31 tahun, tenaga honorer; Anto (33), guru honorer SDN 55 Kota Parepare; dan Arifin (40), petani, warga Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki. Mereka hendak mengibarkan bendera Merah Putih di Gunung Nepo pada 17 Agustus 2015.

"Sebelum meninggal, dia duduk dengan kondisi muka pucat. Beberapa menit kemudian sesak napas dan kami berikan bantuan pernapasan sambil memijat persendian almarhum," ujar Sulyadi saat ditemui di kediaman almarhum di Jalan Handayani Lorong I, Kelurahan Lappade, Kecamatan Ujung, Sabtu.

Sulyadi mengatakan mereka melakukan pendakian pada pukul 13.00 Wita dari bilangan Lappa Angin, Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat. "Kami sempat beristirahat sebanyak tujuh kali dan makan. Di pos terakhir, rekan kami meninggal dunia," katanya.

Anto bersama dua rekan lainnya mencari bantuan untuk membopong Jayadi. "Setelah mencari-cari sinyal, ada sanak keluarga terdekat membawa tandu untuk membawa teman kami," tuturnya.

Sebelum disemayamkan di rumah duka, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Andi Makkasau untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Parepare Ajun Komisaris Nugraha Pamungkas mengatakan polisi tidak melakukan penyidikan karena keluarga korban tidak menginginkan korban untuk diotopsi. Namun Nugraha menduga penyebab kematian Jayadi adalah serangan jantung kala melakukan pendakian.

"Dari informasi yang dihimpun anggota, korban sempat begadang sebelum melakukan kegiatan mendaki. Diduga korban meninggal karena serangan jantung," ucapnya.

Orang tua korban, Nusi, 59 tahun, saat ditemui di rumah duka, menjelaskan bahwa Jayadi beberapa pekan lalu mengaku kesakitan pada bagian dada. Sebelum melakukan perjalananm, status BlackBerry Messenger korban bertulisan, “Menaklukkan Puncak Gunung Nepo.”

"Sakit dadanya sudah sering, tapi kami berpikir kala itu hanya sakit biasa karena kelelahan. Sebelum berangkat, dia juga meminjam pakaian tentara milik pamannya yang bertugas di Parepare," kata Nusi.

DIDIET HARYADI SYAHRIR


Berita terkait

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Liga 1: Teken Kerja Sama 5 Tahun, PSM Makassar Terus Pakai Stadion Gelora BJ Habibie sebagai Markas

31 Oktober 2023

Liga 1: Teken Kerja Sama 5 Tahun, PSM Makassar Terus Pakai Stadion Gelora BJ Habibie sebagai Markas

Wali Kota Parepare menandatangani nota kesepahaman dengan PSM Makassar untuk menggunakan Stadion Gelora BJ Habibie sebagai markas di Liga 1.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare, Tempat Perayaan Juara Liga 1 PSM Makassar

19 April 2023

Profil Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare, Tempat Perayaan Juara Liga 1 PSM Makassar

PSM Makassar juara Liga 1 Indonesia untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir. Perayaan juara di Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare.

Baca Selengkapnya

Operasi Zebra 2022, Satlantas Parepare Edukasi Anak SD

6 Oktober 2022

Operasi Zebra 2022, Satlantas Parepare Edukasi Anak SD

Yusuf juga mengungkapkan tujuh jenis pelanggaran lalu lintas yang disasar dalam Operasi Zebra 2022.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Kota Parepare Kampung Halaman BJ Habibie, Menyaksikan Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie

26 Juni 2022

Berkunjung ke Kota Parepare Kampung Halaman BJ Habibie, Menyaksikan Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie

Kota kelahiran BJ Habibie, Kota Parepare, memiliki sejarah panjang yang menarik. Termasuk berdirinya Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie.

Baca Selengkapnya

Ketua PKK Kota Parepare Inspirasi Mahasiswa di Turki

29 November 2021

Ketua PKK Kota Parepare Inspirasi Mahasiswa di Turki

Erna Rasyid Taufan tetap meluangkan waktu memenuhi undangan para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki.

Baca Selengkapnya

BBPOM Palangkaraya Belajar Tata Kelola Pasar ke Parepare

26 November 2021

BBPOM Palangkaraya Belajar Tata Kelola Pasar ke Parepare

Palangkaraya ingin meniru keberhasilan Pasar Sumpang Minangae yang meraih penghargaan Pasar Pangan Aman terbaik tingkat Nasional.

Baca Selengkapnya

Erna Rasyid Taufan Promosikan Parepare di Turki

26 November 2021

Erna Rasyid Taufan Promosikan Parepare di Turki

Erna merancang busana etnik islami yang dibalut limbah kerang.

Baca Selengkapnya

Kota Parepare Juara 1 South Sulawesi Invesment Challenge (SSIC) 2021

25 November 2021

Kota Parepare Juara 1 South Sulawesi Invesment Challenge (SSIC) 2021

Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (KIPAS) yang diajukan Pemkot dinilai menjadi proyek investasi terbaik di Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Walikota Parepare Apresiasi Pusat Bangun Bendungan Karalloe

24 November 2021

Walikota Parepare Apresiasi Pusat Bangun Bendungan Karalloe

Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa bagian dari program strategis nasional dalam melakukan pemenuhan kebutuhan air untuk sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Baca Selengkapnya