Duka Atlet Peraih 13 Emas, Dari Gagal Ginjal hingga Digusur

Reporter

Sabtu, 15 Agustus 2015 05:56 WIB

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi mantan atlet nasional Amin Ikhsan yang bertahan di dalam gubug darurat di Jalan Kerawang, Bandung, 14 Agustus 2015. Istimewa

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung telah meruntuhkan dan sejumlah rumah di Jalan Kerawang dan Jalan Jakarta Selatan, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Dari sekian banyak korban gusuran, terdapat nama Amin Ikhsan. Pria berusia 42 tahun itu adalah mantan atlet senam nasional.

Amin tak mau bergeming meski rumahnya bersama ratusan rumah lainnya telah roboh. Dia hanya bisa meratapi nasib, melihat rumah seluas 190 meter persegi yang sudah ditempati selama 42 tahun kini rata dengan tanah. Rencananya, kawasan seluas 13,5 hektare bekas tempat tinggal Amin akan direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung untuk didirikan apartemen, rusunawa, dan ruang terbuka hijau (RTH).

Rencana revitalisasi itu sudah didengungkan sejak 1990 di bawah pimpinan Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi dengan kontraktor PT Mega Candra Purabuana.

"Saya tetap bertahan untuk menuntut hak dan pemerintah mengganti apa yang mereka hancurkan di sini. Saya ingin ada kepastian penggantian yang layak untuk saya dan warga di sini semua," ujar Amin saat ditemui Tempo di dalam gubuknya, Jumat, 14 Agustus 2015.

Badan Amin kini sudah tidak tegap lagi seperti dulu. Gagal ginjal yang diderita memaksa atlet peringkat 7 dunia dalam ajang Suzuki Gymnastic World Cup di Jepang pada 2000 ini lebih banyak terbaring di atas kasur hingga sekarang. Amin tergeletak di tengah-tengah lahan bongkaran yang diselimuti debu.

Sepuluh bulan sudah Amin menderita gagal ginjal seusai turun di ajang Porda Jawa Barat di Bekasi. Kakinya sudah mulai membengkak dan beberapa luka tertutup kain kasa terdapat di lengannya. Luka itu adalah bekas cuci darah yang rutin dilakukannya tiga kali dalam satu minggu.

"Biayanya Rp. 1,4 juta sekali cuci darah. Penghasilan utama saya dari studio musik dan kost-kostan. Setelah semua dibongkar tidak punya pendapatan apa-apa. Mengajar tidak bisa, melatih tidak bisa," kata Amin.
<!--more-->
Meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan, Amin 'keukeuh' tidak mau hengkang sebelum mendapat penggantian yang layak. Menurut pemilik 13 medali emas yang didapat dari ajang Porda dan PON ini, penggantian berupa relokasi ke rumah susun di Rancacili, Kecamatan Rancasari, tidak imbang dengan Pajak Bumi Bangunan yang dibayarnya selama ini.

"Rancacili tidak layak. Untuk alat-alat studio musik saja enggak akan masuk. Apalagi barang-barang lainnya. Kemudian di sana jauh dan saya sakit ginjal. Di sini rumah sakit lebih dekat dan terjangkau," tuturnya.

Sudah lama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendengar kabar Amin dengan penyakit gagal ginjalnya bertahan di lokasi gusuran. Seusai mendengar pidato kenegaraan dari Presiden RI Joko Widodo di Gedung DPRD Kota Bandung, pria yang akrab disapa Emil ini langsung mengayuh sepeda birunya membelah puing-puing rumah yang dibongkar di Jalan Karawang.

Setibanya di lokasi, Ridwan Kamil langsung masuk ke dalam gubuk darurat di mana Amin tengah tergeletak di atas kasur bersanding dengan tabung oksigen warna putih. Dengan sabar orang nomor satu di Kota Bandung ini mendengar semua keluhan Amin beserta alasannya menolak opsi relokasi yang diberikan Pemkot Bandung.

"Sudah disampaikan ke Pak Amin opsi-opsinya tapi harus ada persetujuan istri. Kemudian ada curhatan dari warga lainnya juga, saya dengerin saja nanti malam ada pertemuan," tutur Ridwan Kamil.

Meski Amin pernah memiliki prestasi dan jasa mengharumkan nama bangsa di ajang internasional, Ridwan Kamil tetap menganggap Amin salah karena mendiami lahan milik pemerintah. Dia tidak mau melunak. Pilihan utama tetap ikut direlokasi.

"Dari awal juga ini tanah negara, kalau sewaktu-waktu negara membutuhkan mereka harus paham. Prosedur pemindahan ada pilihan ke Rancacili pilihan satu, yang terakhir ada pilihan mengurus sendiri, jadi opsinya sudah sangat demokratis," ucapnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

50 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

57 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

58 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya