Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Panitia Luhut Pandjaitan meninjau media center Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 2015 di Jakarta Convention Center, 22 April 2015. ANTARA FOTO/AACC2015
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tengah mempertimbangkan untuk melebur beberapa fungsi Kantor Staf Presiden ke dalam Sekretariat Kabinet. Juru Bicara Presiden Teten Masduki mengatakan Presiden masih belum memutuskan fungsi mana yang mungkin akan dilebur.
"Presiden akan minta membahas lebih jauh apakah KSP itu akan dipertimbangkan seperti sekarang atau beberapa fungsinya digabung ke Sekretariat Kabinet," kata Teten setelah pidato penyampaian nota keuangan RAPBN 2016 di gedung DPR, Jumat, 13 Agustus 2015.
Teten mengatakan Presiden masih berdiskusi dengan Sekretariat Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan tim kajian Sekretariat Negara untuk membahas dengan rinci mengenai peleburan. Ia mengatakan alasan peleburan bukan karena KSP tidak bekerja dengan efektif. "Karena dari evaluasi, hanya untuk lebih mensinergikan," katanya.
Mengenai Kepala Kantor Staf Presiden, Teten mengatakan Presiden akan menyiapkan pengganti dalam waktu dekat. Presiden, kata dia, akan berkonsultasi dengan Luhut Panjaitan mengenai nama Kepala Kantor Staf Presiden yang baru. "Hak prerogatif Presiden. Itu kan di lingkungan Istana day to day yang bisa langsung berhubungan dengan Presiden," katanya.
Kepalanya Tersangkut Kasus Suap, Begini Sejarah Pembentukan Basarnas
29 Juli 2023
Kepalanya Tersangkut Kasus Suap, Begini Sejarah Pembentukan Basarnas
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas dalam bidang pencarian dan pertolongan.