Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kerusuhan di Blok Cepu

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 20:16 WIB

Kawasan proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I, yang menjadi lokasi kerusuhan di Blok Cepu, Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Unjuk rasa ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu berakhir rusuh, akibatnya kantor serta dua mobil dirusak massa dan produksi minyak Blok Cepu dihentikan. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Bojonegoro -Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur, menetapkan dua tersangka kerusuhan di area sumur minyak Blok Cepu, Kecamatan Gayam. Kedua tersangka kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Agustus 2015, itu adalah Rian, 19 tahun, karyawan swasta asal Desa Sonorejo, Padangan, serta Didit, karyawan swasta asal Desa Pulo Lor, Kota Jombang.

Polres Bojonegoro menduga keduanya berperan aktif merusak mobil dan fasilitas umum. ”Jumlah tersangka kemungkinan terus bertambah. Penyidik polisi masih memetakan barang bukti dan juga saksi-saksi di tempat kejadian perkara,” ujar juru bicara Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Nugroho Basuki, saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Agustus 2015.

Nugroho mengatakan tim penyidik menahan kedua tersangka di rumah tahanan Polres Bojonegoro. Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti batu dan bongkahan beton. Polisi juga tengah mempelajari rekaman kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di sejumlah titik di area Engineering Procurement and Construction (EPC-1) proyek untuk jaringan dan fasiltas pendukung di sumur minyak Banyu Urip, Gayam.

Kerusuhan dan pencurian di area sumur minyak Blok Cepu di Kecamatan Gayam terjadi pada Sabtu, 1 Agustus 2015. Diduga pemicunya adalah penerapan jam kerja saat makan siang terhadap lebih dari 2.000 karyawan kontrak dan tetap PT Tripatra-Samsung di kawasan EPC-1 di Gayam. Akibat kejadian itu, sekitar 80 laptop berisi dokumen penting hilang. Enam mobil, dua di antaranya dibakar, serta fasilitas umum, pos pengamanan, dan perkantoran rusak. Dampak kerusuhan ini, proyek EPC-1 diliburkan.

Bukan hanya itu, gas suar alias flare stack di sumur B di Dusun Ledok, Desa Mojodelik, Gayam, dimatikan. Dampaknya, produksi minyak di Blok Cepu dari 85 ribu barel per hari terpaksa berhenti dan hanya berproduksi 30 ribu barel. Sumur dimatikan selama sekitar delapan jam, dari pukul 15.00, dan baru kembali dinyalakan pada Sabtu pukul 22.00.

Nugroho mengatakan, setelah menetapkan dua tersangka, polisi terus mengembangkan penyidikan. Tim penyidik memeriksa lebih dari 23 orang, terutama mereka yang mengetahui keadaan di lapangan saat kerusuhan. Tim yang dipimpin langsung Kepala Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Hendri Fuisher itu turun ke lapangan memantau kondisi pasca-kerusuhan.

Pada Kamis siang, digelar rapat koordinasi antar-pihak yang difasilitasi pemerintah Bojonegoro. Hadir dalam rapat, Pam-Obyek Vital dari Kepolisian Daerah Jawa Timur yang dipimpin Komisaris Besar Yoyok Subagiyono; ExxonMobil Cepu Limited, serta sub-kontraktor dari Tripatra-Samsung. Wakil Bupati Bojonegoro Setro Hartono mengatakan rapat tersebut membahas upaya mendorong percepatan proyek Blok Cepu.

SUJATMIKO

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya