Aktivitas Ekonomi di Jalan Somba Opu Lumpuh  

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 13:51 WIB

Seorang warga Bulogading duduk diatas barang-barang yang digunakan untuk memblokade Jalan Somba Opu Makassar, 12 Agustus 2015. Mereka menolak rencana eksekusi 42 rumah milik warga di Kelurahan Bulogading oleh Pengadilan Negeri Makassar karena masih menunggu putusan. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Sekitar 200 toko di Jalan Somba Opu, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, terpaksa tutup. Para pemilik usaha di kawasan bisnis itu memilih tidak beroperasi lantaran khawatir terjadi keributan yang berdampak pada perusakan toko. ”Kami sengaja tutup. Antisipasi kalau-kalau nanti rusuh. Kami tak mau ambil risiko,” ucap Lily, pemilik toko emas Mutiara, saat ditemui Tempo, Rabu, 12 Agustus 2015.

Kekisruhan terjadi di kawasan bisnis kuliner dan pusat oleh-oleh Makassar imbas rencana eksekusi lahan di Kelurahan Bulogading, Ujung Pandang, Makassar. Ratusan warga Kelurahan Bulogading yang menolak eksekusi memblokade jalan bahkan menyerang polisi yang berjaga mengamankan eksekusi maupun aparatur pemerintahan. Mereka menyerang secara membabi-buta menggunakan batu dan anak panah. Tak ada polisi maupun aparatur yang berani mendekat ke lokasi eksekusi yang dijaga ketat warga.

Pantauan Tempo, ratusan toko yang didominasi penjual emas itu menutup rapat pintu tokonya. Di sepanjang Jalan Somba Opu berserakan batu dan beling yang dipakai warga saat melempari petugas. Selain itu, sejumlah fasilitas umum seperti pot bunga pecah dan berserakan di jalan.

Hingga pukul 13.00 Wita, warga masih memblokade jalan. Situasi masih memanas. Warga terlihat membawa tongkat besi, kayu, dan ketapel beserta anak panahnya. Sesekali, mereka berteriak lantang menolak eksekusi lahan karena dianggapnya tidak berdasar dan tidak jelas pihak penggugatnya.

Kendati terpaksa menutup toko, Lily tidak menyalahkan aksi warga Bulogading yang terancam digusur. Ia bisa memakluminya. Toh, beberapa hari lalu dia sudah mengetahui kemungkinan kejadian ini. Dia berharap, aksi penolakan tak berlangsung lama.

Sejumlah pemilik toko emas lainnya saat dimintai tanggapannya memilih irit bicara. Pemilik toko Tretes dan Sinar Baru, misalnya, hanya mengatakan bahwa mereka sempat membuka toko pada pagi hari tapi belakangan memilih tutup lantaran melihat ada blokade jalan dan keributan.

Lurah Bulogading, Aminuddin, mengatakan orang-orang yang menyerang aparat bukan warga setempat. ”Bisa lihat sendiri, mereka memburu semua orang yang ada di lokasi. Mereka itu bukan warga saya,” ucap Aminuddin. Bahkan, menurut dia, beberapa warga Bulogading mencoba menahan mereka agar tidak berbuat anarkistis.

Aminuddin yakin serangan itu terjadi karena adanya provokator. ”Mereka orang luar yang masuk ke daerah ini,” ujar dia sembari menganjurkan para jurnalis untuk menjauh dari lokasi ekseskusi. ”Jangan sampai ada jatuh korban.”

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

25 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

45 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

47 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

50 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

57 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya