Tertangkap di Batam, Dua Warga Inggris Segera Disidang

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 09:44 WIB

Menlu Retno LP Marsudi, usai beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Seruan Boikot Bali oleh para pengguna media sosial juga ramai mendukung ketetapan pemerintah mengeksekusi gembong narkoba dari warga negara asing. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Imigrasi Batam Provinsi Kepulauan Riau terus menyidik kasus dua warga negara Inggris yang tertangkap saat melakukan kegiatan pengambilan gambar di perairan Rupat. Berkas kasus itu segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Batam.

"Sampai minggu lalu statusnya masih penyidikan. Berkas hampir selesai dan diharapkan sudah bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Sofia Sudharma melalui pesan singkat, Rabu, 12 Agustus 2015.

Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus

Apabila Kejaksaan menyatakan berkas perkara sudah lengkap, kata Sofia, Kejaksaan akan mengajukan berkas penuntutan kepada hakim Pengadilan Negeri Batam. "Selanjutnya Pengadilan Negeri Batam akan melakukan persidangan."

Neil Bonner dan Becky Prosser ditangkap TNI Angkatan Laut, 29 Mei 2015, ketika mengambil gambar di perairan Batam, tepatnya di perairan Pulau Serapat. Mereka ditangkap petugas patroli TNI AL saat sedang membuat film rekontruksi aksi perampokan kapal yang marak terjadi di perairan Selat Malaka dan Singapura.

Simak: Ahok Curhat: Di Balik Ketenaran Ada Kepedihan

Ketika ditangkap, jumlah kru syuting itu sebanyak sebelas orang. Sembilan lainnya tidak ditahan karena merupakan warga Indonesia yang diajak. Menurut pengakuan mereka, film yang sedang dibuat itu adalah kisah perampokan di Selat Malaka yang dilakukan orang-orang Indonesia.

Menurut Sofia, Bonner dan Prosser tidak masuk dengan visa jurnalis atau media. "Mereka tidak memiliki izin untuk buat film."

Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi yang ditemui kemarin juga menyatakan bahwa penangkapan kedua warga Inggris itu murni terkait visa. "Itu kasus lama dan murni masalah keimigrasian," ujar Retno.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita Menarik
Ahok 'Kepala Preman' Baru, Ini Nasib Anggota FBR
Ini 3 Bukti Kuat Andi Rancang Skenario Habisi Hayriantira XL

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya