Sejumlah siswa bersujud syukur dengan seragam sekolah yang telah di coret usai diumumkan hasil kelulusan di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali, Jawa Tengah, 15 Mei 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Bandung - Seorang guru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Bandung menghukum belasan siswi secara sepihak. Ia menggunting baju seragam 16 siswi yang berlengan pendek. Sontak para orang tua siswi tersebut menyampaikan protes dan menuntut sekolah meminta maaf.
Seorang korban yang merupakan siswa kelas XII SMAN 9 Bandung yang minta identitasnya dirahasiakan mengatakan pengguntingan baju sekolah itu terjadi Senin, 10 Agustus 2015, sebelum bel masuk sekolah. Ia menuturkan seorang guru yang baru menjadi wakil kepala sekolah melakukan razia seragam sekolah. Siswi yang kedapatan memakai baju seragam lengan pendek dikumpulkan di dalam pos satpam.
Membawa gunting, guru tersebut memotongi salah satu lengan-lengan baju siswi, sebelah kiri atau kanan. “Diguntingnya ke atas, pas lipatan lengan baju kalau habis disetrika,” katanya, Selasa, 11 Agustus 2015. Alasan pengguntingan itu, kata korban mengutip keterangan guru tersebut, agar baju lengan pendeknya tak bisa dipakai lagi untuk bersekolah.
Sebelum diguntingi, beberapa siswi berusaha mengontak orang tuanya lewat telepon seluler masing-masing. Mereka minta diantarkan baju seragam sekolah berlengan panjang karena cemas terkena sanksi. “Sebelumnya tidak ada aturan siswi dilarang pakai baju lengan pendek. Enggak adil karena yang lain bisa lolos,” ujarnya.
Setelah diguntingi lengan bajunya, para siswi diperbolehkan masuk kelas dan belajar seperti biasa. Kejadian itu kemudian memunculkan protes keras dari para orang tua siswi.
Guru yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMAN 9 Bandung Iwan Hermawan membenarkan kejadian itu. Seluruhnya ada 16 siswi yang terkena sanksi sepihak guru tersebut. “Baru aturan individu bahwa siswi harus pakai baju lengan panjang, belum diputuskan sekolah,” kata Iwan. Aturan seragam di sekolah itu, semua siswi wajib memakai rok panjang. Adapun siswa bercelana panjang.
Sanksi sepihak itu juga mengagetkan guru dan pengelola sekolah. Kepala sekolah, ujar Iwan, setelah kejadian itu segera mengumpulkan siswa dan menyampaikan permohonan maaf. Baju seragam sekolah yang digunting diganti pakaian baru dari koperasi sekolah secara gratis.
Pihak sekolah kini berusaha menyelesaikan masalah dengan orang tua yang melayangkan protes langsung maupun lewat Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kepala sekolah berencana menyampaikan permohonan maaf ke orang tua. “Apakah akan diundang ke sekolah atau kami datangi langsung ke rumah, sedang dicari caranya,” ujarnya. Adapun guru pelaku, kata Iwan, kini tengah dalam pembinaan kepala sekolah.