Aksi Lempar Kursi Ramaikan Musyawarah PAN  

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 14:06 WIB

Ilustrasi Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Kediri - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur diwarnai kericuhan saat pemilihan ketua dewan pengurus wilayah. Pendukung salah satu calon merusak papan perhitungan suara karena merasa dicurangi. Pendukung masing-masing calon juga saling lempar kursi.

Sejak hari pertama pembukaan musyawarah wilayah yang dihadiri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Hotel Insummo Kediri, Senin, 10 Agustus 2015, suhu pertarungan antarkandidat telah memanas.

Beberapa kali Zulkifli Hasan terpaksa menghentikan sambutannya lantaran sejumlah pendukung calon ketua DPW saling menyoraki. Alhasil ruangan rapat pun seperti terbelah antara kader berkaus putih sebagai tim pemenangan Sekretaris DPW PAN Jawa Timur Kuswiyanto dan kader berbaju batik biru sebagai pendukung Masfuk.

Tindak anarkis antar-pendukung ini tak bisa dibendung ketika puluhan kader pendukung Masfuk tiba-tiba menyerbu masuk ke ruang pertemuan. Mereka merusak papan nama dan kotak pemungutan suara setelah sebelumnya melempar sejumlah kursi peserta. “Saat itu sedang proses pemilihan formatur,” kata Harianto, salah satu panitia, Selasa, 11 Agustus 2015.

Menurut dia, ada sejumlah nama yang masuk dalam bursa calon formatur yang akan menentukan Ketua DPW PAN Jawa Timur berikut susunan pengurusnya. Di antaranya adalah Kuswiyanto, Suli Da’im, Malik Efendi, dan Masfuk. Tiga nama selain Masfuk tercatat memperoleh dukungan cukup banyak untuk duduk sebagai anggota formatur. Sedangkan perolehan Masfuk jauh tertinggal.

Harianto beserta panitia lain yang kaget dengan serbuan pendukung Masfuk tak bisa melakukan apa-apa. Mereka hanya mencatat identitas para penggerak kerusuhan yang di antaranya adalah pejabat pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Selain Wakil Bupati Lamongan Amar Syaifudin, terdapat pula dua anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Agus Maemun dan Basuki Babussalam, serta seorang anggota DPRD Banyuwangi, Suyanto. “Kami akan laporkan mereka ke polisi dan badan kehormatan DPRD agar ditindak karena memberi pendidikan politik yang sangat buruk,” kata Harianto.

Dikonfirmasi ulah pendukungnya, Masfuk mengatakan kubunya memang melakukan protes keras kepada panitia yang dianggap memperlakukan dia tidak adil. Dia menuding panitia sengaja merahasiakan proses perhitungan calon formatur dengan melaksanakan saat Subuh dan tidak memberi tahu kubunya. “Ini tak lazim bagi PAN,” katanya.

Atas insiden ini, Masfuk berharap Dewan Pimpinan Pusat PAN akan mengambil alih kepemimpinan DPW Jawa Timur dan tak akan mengakui hasil Musyawarah Wilayah yang baru saja terjadi. Dia juga tak gentar atas ancaman panitia untuk mempidanakan pelaku perusakan karena masih menjadi urusan partai. “Ini masih internal partai,” kata Basuki Babussalam, yang mengklaim sebagai penggerak massa.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

15 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

18 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

1 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

1 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya