TEMPO.CO, Kendari - Ishak Tanukila diringkus aparat Komando Distrik Militer 1417 Kendari. Pria 51 tahun warga Kecamatan Abeli, Kota Kendari, itu, Senin, 10 Agustus 2015, ditangkap karena suka memeras nelayan yang tengah pulang dari mencari ikan.
Tangkapan ikan nelayan oleh Ishak diminta kemudian dijual kepada seorang penadah. Yang membuat aparat TNI geram, Ishak ke sana-kemari mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara. "Saya hanya buruh bangunan, pakai nama BIN untuk menakuti-nakuti biar mereka mau kasih ikan," kata Ishak tentang modus yang dijalankannya.
Komandan Unit Intel Kodim 1417 Kendari Letnan Satu Infantri Ruslan menceritakan kronologi penangkapan Ishak. Saat beraksi, anggota BIN gadungan itu mendatangi nelayan yang tiba di Pelabuhan Jayanti Group. Di tempat ini, nelayan menjual tangkapannya.
“Awalnya ada laporan masyarakat bahwa ada warga yang mengaku anggota BIN dengan jabatan Kepala Staf Wilayah Sulawesi Tenggara. Setelah kami cek ternyata ia bukan anggota BIN," ucap Ruslan. Dalam sehari, kata Ruslan, pelaku memalak lebih dari empat kali.
Ruslan menyebutkan Ishak sudah dua tahun beroperasi di Pelabuhan Jayanti. Atribut BIN kerap dibawanya saat memalak. "Tapi semua dokumen yang dibawa palsu."
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.