Bojonegoro Siapkan Dana Darurat Kekeringan Rp 10 Miliar

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 04:04 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyiapkan anggaran darurat kekeringan sebesar Rp 10 miliar, menyusul ditetapkannya status darurat kekeringan oleh pemerintah Bojonegoro pada 1 Juli 2015 lalu.


Dana Rp 10 miliar itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015. Pemakaiannya untuk beberapa program selama kemarau 2015, terhitung sejak Juni hingga November mendatang, di antaranya untuk pembuatan water treatment mini di sekitar embung (bendungan kecil), mengatasi rawan pangan, hingga air bersih untuk 430 desa di 28 kecamatan jika terjadi puncak kemarau.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andi Sudjarwo mengatakan dana darurat kekeringan sudah tersedia di bagian keuangan. Tinggal bagaimana mengelolanya saat penanganan kekeringan tahun ini. ”Anggaran sudah siap,” ujar Andi dalam Rapat Koordinasi Kekeringan di kantor Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air (UPT-PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo, di Bojonegoro, Kamis, 6 Agustus 2015.


Andi mencontohkan, di Bojonegoro terdapat lebih dari 180 embung yang tersebar di sejumlah desa di bagian selatan. Dari sekian embung tersebut, terdapat embung yang dilapisi geo-membran (pelapis antibocor di dinding embung). Jumlah embung geomembran sebanyak lebih dari 25 unit. Seharusnya, air di embung yang sudah dilapisi geomembran itu sudah bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena belum terbiasa, warga hanya menggunakannya untuk pertanian.


BPBD Bojonegoro kini tengah membuat program water treatment di sekitar embung. Tujuannya adalah mengelola air dari embung untuk kebutuhan sehari-hari. Air embung yang telah diproses dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan warga yang mengalami kekeringan dari kiriman air.


Advertising
Advertising

Di Bojonegoro, desa-desa yang sudah membangun embung geomembran di antaranya adalah Dusun Jintel, Desa Megale, Kecamatan Kedungadem. Ukuran bangunan embung rata-rata 60 x 70 meter, termasuk area pendukungnya, sekitar 1 hektare. Proyek embung geomembran dibangun pada Agustus 2013. “Kini banyak manfaatnya,” ujar Kepala Desa Megale, Abdul Kanan, kepada Tempo, Rabu, 5 Agustus. Dia menyebutkan, meski airnya menyusut karena kemarau, sebagian masih bisa dimanfaatkan.


Di Bojonegoro, 36 desa yang tersebar di 11 kecamatan dari total 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mengalami krisis air bersih. Jumlah daerah yang mengalami krisis air bersih akan terus meluas. Kemarau diperkirakan berakhir pada Oktober mendatang.


SUJATMIKO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

37 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

43 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

49 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya