Kemarau, Volume Air Waduk dan Situ di Cirebon Menyusut

Reporter

Kamis, 6 Agustus 2015 22:01 WIB

katulampa kering

TEMPO.CO, Kuningan - Kemarau membuat debit air di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan terus menurun. Debit air di sejumlah bendung dan situ yang ada di Cirebon pun turut mengalami penurunan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun volume air di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan saat ini tinggal 30 juta meter kubik. Padahal dalam kondisi normal,volume air yang ada di Waduk Darma bisa mencapai 36.500.000 meter kubik. “Berarti sudah ada penurunan debit sekitar 6 juta meter kubik volume air di Bendung Darma,” kata Didi Tauhidi, pecatat debit air di Waduk Darma, Kamis 6 Agustus 2015.

Sekalipun sudah berkurang, namun hingga kini Waduk Darma masih mengalirkan air ke sejumlah areal pertanian. Termasuk areal pertanian yang ada di sebelah timur Kabupaten Cirebon. “Saat ini masih dikeluarkan sebanyak 2 liter/detik. Terutama untuk mengairi pertanian yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Didi.

Selanjutnya Didi pun menambahkan jika setiap harinya selalu ada saja permintaan penggelontoran air, termasuk untuk air baku PDAM Kabupaten Kuningan. “Untuk air baku PDAM sendiri digelontorkan sekitar 60 liter/detik,” kata Didi.

Selama volume masih mencukupi menurut Didi permintaan tersebut masih bisa dipenuhi. Namun kondisi waduk menurut Didi tidak boleh kosong. Ini untuk menghindari terjadinya kerusakan di dalam waduk. “Ada batas air yang tidak bisa disalurkan (death storage),” kata Didi. Yaitu jika volume air di dalam waduk sudah mencapai 10 juta meter kubik, maka air yang ada di dalam Waduk Darma pun tidak bisa lagi dialirkan keluar.

Sementara itu dari Situ Patok yang ada di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon dilaporkan jika volume airnya pun semakin menurun. “Saat ini volume air yang ada di Situ Patok tinggak 2,8 juta meter kubik,” kata penjaga pintu air Situ Patok, Yayat Supriatna. Padahal dalam kondisi normal, terutama di musim penghujan, volume air di Situ Patok mencapai 12 juta meter kubik.

Menurut Yayat, saat ini Situk Patok masih mengalirkan air ke sejumlah areal pertanian yang ada di Kabupaten Cirebon. Diantaranya di Kecamatan Mundu, Astanajapura, Greged, dan di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Namun karena debit airnya semakin menurun, air yang disalurkan pun tidak maksimal. Bahkan Yayat pun mengungkapkan jika hujan tak kunjung turun, maka air yang ada di Situ Patok tersebut kemungkinan bisa habis dalam 14 hari ke depan.

Dari Bendung Rentang yang ada di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dilaporkan jika debit air pun terus mengalami penurunan. “Saat ini debit air yang mengalir di dua saluran induk sudah semakin berkurang,” kata Irdam, petugas di Bendung Rentang. Untuk air yang mengalir di Saluran Induk (SI) Sindupraja saat ini tinggal 6,7 m3/detik. Sedangkan air yang mengalir di SI Cipelang tinggal 4,8 m3/detik.

Dijelaskan Irdam, debit air yang mengalir dari Bendung Rentang sudah berkurang sejak 3 bulan lalu. Selain itu, adanya penguapan pun menyebabkan debit air semakin berkurang. Karenanya tak heran jika debit yang yang mengalir dari dua saluran induk tersebut bisa hanya setengahnya saat sampai di areal pertanian milik petani.

IVANSYAH

Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

8 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

10 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

37 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

37 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

38 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

45 hari lalu

Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

23 Februari 2024

Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.

Baca Selengkapnya