Kisah Sebastian Salang, Batal Jadi Bupati Akibat Mahar  

Reporter

Editor

Febriyan

Rabu, 5 Agustus 2015 14:02 WIB

Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Sebastian Salang, menunjukkan kemiripan desain gedung baru DPR dengan gedung parlemen di Chile. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang batal mencalonkan diri sebagai calon Bupati Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Alasannya, dia enggan maju bila harus menyerahkan "mahar" politik ke partai pendukungnya.

"Saya lebih baik mundur karena saya tidak memburu kekuasaan. Saya hanya ingin mengabdi dan mengubah daerah," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 5 Agustus 2015. (Lihat Video Mantan Koruptor Percaya Diri Ikut Pilkada)

Sebastian sempat ditawari sejumlah partai untuk mendukungnya sebagai calon bupati. Di antaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Bahkan, ia sempat mengikuti uji kelayakan dan kepantasan di salah satu partai. Saat serangkaian proses hampir rampung dijalankan, partai tersebut justru meminta mahar politik lebih dari Rp 1 miliar."Ngomongnya bukan ke saya, tapi tim saya. Kami tidak akan bernegosiasi soal mahar," ujarnya.

Ia pun menyayangkan sikap partai yang ia rahasiakan tersebut. Menurut dia, seharusnya partai tidak memanfaatkannya dalam bentuk dana, melainkan ide dan citra dia selama ini. Sepak terjangnya yang kerap mengkritik pemerintah, kata Sebastian, seharusnya menjadi pertimbangan partai untuk tidak meminta mahar politik.

"Harusnya menjadi keuntungan partai kalau mendukung saya. Partai kalian bisa saya sebut setiap saat dan ini menjadi kampanye gratis," ujarnya. "Jangan mengharapkan keuntungan berupa uang, tapi pertimbangkan integritas saya selama ini."

Adapula partai yang bersedia mendukungnya tanpa harus membayar mahar politik, yakni Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, jatah parpol hanya enam kursi, sedangkan kebutuhan Sebastian ada tujuh kursi. Kedua partai itu telah memberikan surat keputusan terkait dukungannya kepada Sebastian. "Tapi sudah saya kembalikan. Kan, saya batal maju," ujarnya.

Selain itu, Sebastian bercerita ada salah satu parpol yang telah menyatakan dukungannya. Namun pernyataan tersebut diubah kembali. "Akhirnya saya menyimpulkan omongan orang partai itu bisa berubah kapan saja dan sulit dipegang komitmennya," ujarnya. (Lihat Video Pilkada Serentak 2015 Sepi Peminat)

Akibat banyaknya kendala dari beberapa calon partai pendukungnya, Sebastian memutuskan tak akan maju pilkada dengan dukungan partai ataupun jalur independen. Saat ini dia telah mendirikan radio di NTT yang ditujukan untuk menampung aspirasi masyarakat setempat.

"Melalui radio, saya harap segala ide, masukan, aspirasi, para pemuda bisa tersalurkan. Kritikan untuk pemerintah juga dapat disampaikan."

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.

Baca Selengkapnya

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

15 September 2017

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

Pemberian julukan kepada punggawa Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 oleh Valentino Simanjuntak ternyata tak sembarangan. Ada makna di baliknya.

Baca Selengkapnya