FEATURE: Dua Skenario Indonesia di Laut Cina Selatan

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 4 Agustus 2015 10:59 WIB

Kapal selam Type 209 milik TNI AL, merupakan salah satu kapal selam terbaik di dunia. Dibuat oleh negara penghasil kapal selam terbaik yaitu Jerman. Diawaki 36 pelaut, dan sanggup menyelam hingga kedalaman 300 meter. Kecepatan kapal selam ini mencapai 40Km/perjam, dengan dipersenjatai 8 tabung torpedo. Facebook/korps hiu kencana

TEMPO.CO - Sepuluh mesin jet tempur TNI Angkatan Udara meraung di atas padang semak belukar di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung. Tujuh unit Hawk 109-209 dan tiga unit F-16 dari Pangkalan Udara Pekanbaru dan Pontianak berseliweran di atas padang seluas 200 hektare itu. Pesawat-pesawat itu menjatuhkan puluhan bom MK 82 dan menembakkan roket fin folding aerial rocket ke tiga buah target.

Panglima Komando Operasi Wilayah 1 TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto mengatakan dalam latihan perang pada awal Juni lalu itu, Belitung diibaratkan sebagai Natuna, pulau terluar Indonesia yang menghadap Laut Cina Selatan. Dalam simulasi perang tersebut, Pulau Natuna sudah dikuasai negara asing. Tugas TNI AU merusak kantong markas musuh. “Latihan ini sebagai persiapan latihan gabungan TNI di Natuna nanti,” kata Dwi, awal Juni lalu.

Apakah Natuna memang terancam? Seorang perwira di TNI AU mengatakan latihan perang di Belitung dan rencana latihan gabungan di Natuna merupakan persiapan pemerintah untuk menghadapi perkembangan konflik Laut Cina Selatan yang semakin panas. Walau tak ikut berkonflik, Indonesia bakal kena efeknya jika perang terjadi. Dalam kondisi itu, Natuna paling berisiko karena dekat dengan tempat sengketa. “Dalam latihan perang, TNI ingin tunjukkan kekuatan dan kedaulatan di Natuna,” kata perwira itu.

Sengketa Laut Cina Selatan melibatkan tujuh negara, yakni Cina, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, dan Jepang. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah perairan itu. Untuk memperkuat klaim, Beijing memerintahkan pembangunan pulau buatan di Kepulauan Spratly. Tentu pembangunan itu menuai kecaman dari enam negara lain.

Pertengahan April lalu, The New York Times merilis sebuah foto satelit pulau buatan Cina seluas ribuan hektare yang hampir rampung. Di dalamnya terdapat landasan pacu pesawat sepanjang 3 kilometer, dua landasan helikopter, dan sepuluh antena satelit mirip radar militer.

Filipina, yang paling dekat dengan pulau buatan itu, merasa gerah. Sebagai antisipasi, Filipina berkomitmen menambah anggaran pertahanan hingga 25 persen dari anggaran belanja negara. Dana itu dibutuhkan untuk memodernisasi alat utama sistem persenjataan mereka yang sudah uzur demi menghadapi ancaman Cina.

Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Josephus Lumintang, menganggap wajar keputusan Manila. Sebab, dari sisi ekonomi perikanan saja, negara itu merugi akibat rusaknya biota laut lantaran reklamasi yang dilakukan oleh Cina. “Filipina juga mendapat dukungan dari saudara tuanya, Amerika Serikat,” kata Johny kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Selanjutnya >> Peran Indonesia dalam pusaran konflik Laut Cina Selatan....

Berita terkait

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

9 Februari 2023

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

Ada banyak negara yang bersengketa di Laut China Selatan, diantaranya Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

13 Juni 2022

Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

Prabowo Subianto membahas konflik di Laut Cina Selatan dengan Perdana Menteri Singapura.

Baca Selengkapnya

Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

31 Mei 2022

Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan oleh China yang disebut bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan

Baca Selengkapnya

Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

27 April 2022

Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

Pemerintah Filipina menghentikan semua pemutaran film Hollywood "Uncharted" karena ada peta Laut Cina Selatan dengan klaim Cina yang disengketakan

Baca Selengkapnya

Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

7 Maret 2022

Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

Ada sejumlah isu global yang menjadi perhatian Bakamla, diantaranya konflik Rusia dan Ukraina, Pandemi Covid-19, perubahan iklim, Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

12 Oktober 2021

Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

Pada Januari-Agustus 2021, nilai perdagangan kedua pihak telah meningkat 35,2 persen, tapi soal wilayah Malaysia tidak akan kompromi.

Baca Selengkapnya

Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

21 September 2021

Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

Pemerintah Filipina memberikan dukungan kepada Australia perihal pengadaan kapal selam nuklir via kesepakatan dengan Amerika dan Inggris.

Baca Selengkapnya

Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

31 Juli 2021

Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

Kamala Harris lanjut dengan rencananya mengunjungi Vietnam dan Singapura pada Agustus nanti. Khusus Vietnam, akan menjadi kunjungan bersejarah.

Baca Selengkapnya

Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

10 Juni 2021

Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

Senator dan petinju Filipina, Manny Pacquiao, menilai sikap Presiden Rodrigo Duterte kurang tegas pada Cina terkait konflik di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

5 April 2021

Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

Ajudan Presiden Rodrigo Duterte mengatakan ratusan kapal Cina yang menerobos wilayah Laut Cina Selatan bisa menyebabkan permusuhan Cina dan Filipina

Baca Selengkapnya