Budaya Balap Kuda Bangkalan Perlu Perhatian Pemerintah

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 04:29 WIB

TEMPO/ Adri Irianto

TEMPO.CO , Bangkalan - Sebanyak 47 kuda ambil bagian dalam lomba kuda balap yang digelar dalam rangka hari ulang tahun Komando Resor Militer 084 Baskara Jaya di Desa Sendang Laok, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 2 Agustus 2015.

Komandan Korem 084 Baskara Jaya Kolonel Infanteri Nur Rahmad mengatakan pihaknya sengaja menggelar lomba ini karena budaya balap kuda di Bangkalan merupakan satu-satunya di dunia.

Menurut Rahmad, menggelar lomba balap kuda merupakan salah satu tugas TNI menjaga kearifan lokal. "Kami ingin budaya balap kuda ini lestari," katanya.

Rahmad menambahkan, ini merupakan kebudayaan asli Bangkalan yang pertama kali muncul pada 1890-an. Para peserta lomba kali ini tidak hanya datang dari Bangkalan, tapi juga dari Sampang, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, dan Sidoarjo. "Ini menunjukkan budaya ini mulai menyebar dan berkembang," ujarnya.

Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Nasir Zaini mengatakan, meski makin banyak diminati warga luar, balap kuda Bangkalan perlu perhatian dari pemerintah daerah.

Sebab, kata Nasir, hingga kini belum ada arena khusus balap kuda di Bangkalan. "Lokasi yang kita pakai sekarang ini meminjam dari masyarakat. Kalau musim hujan, balapan kuda libur karena arena basah," ucapnya.

Nasir berharap Pemerintah Kabupaten Bangkalan membuatkan arena khusus balap kuda agar pergelarannya bisa terjadwal rutin sepanjang tahun. "Kalau ada arena, ada karcis, bisa menambah pendapatan daerah," katanya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad mengisyaratkan setuju membuat lapangan balap kuda. "Tapi perlu duduk bersama karena tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi semua pihak harus terlibat," ujarnya.

Budaya balap kuda di Bangkalan berbeda dengan pacuan kuda. Sementara arena pacuan kuda melingkar, balap kuda di Bangkalan lurus atau sprint. Para penunggang atau jokinya pun tidak memakai pelana.

Panjang arena balap kuda mencapai 400 meter atau satu kali lebih panjang daripada arena karapan sapi. "Lebih enak nonton balap kuda, karena tanpa kekerasan seperti karapan sapi," kata salah satu penonton, Ahmat Faisol.

Setelah lama mati, budaya balap kuda di Bangkalan kembali hidup pada awal 2000. Saat saat itu, para kusir andong di Pasar Jaddih dan Pasar Parseh, Kecamatan Socah, menggelar balap kuda andong. Tak dinyana, kegiatan tersebut terus berkembang hingga saat ini.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

48 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

56 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya