Agar Tak Ditinggal Pembeli, Pasar Tradisional Punya Parkir Basement  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 29 Juli 2015 19:29 WIB

Kemacetan yang terjadi di Jalan Pabringan selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, (12/8/2012). Kemacetan ini terjadi karena membludaknya pengunjung pasar di hari Minggu terakhir sebelum hari raya Idul Fitri yang berburu baju baru dan oleh-oleh. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebanyakan pasar tradisional punya masalah parkir, yang dikhawatirkan bakal menggerus jumlah pembeli. Di Kota Yogyakarta, Dinas Pengelolaan Pasar akan menerapkan konsep pasar tradisional dengan penyangga konstruksi semi-basement mulai 2016. "Pilot project pertama Pasar Pingit untuk bangunan semi-basement," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Aritonang, Rabu, 29 Juli 2015.

Maryustion menuturkan, konsep semi-basement ini guna mengantisipasi dinamika pasar tradisional yang makin tumbuh dan berkembang dengan dampak kemacetan lalu lintas sekitarnya. "Basement difungsikan bukan untuk pedagang baru, tapi menampung parkir kendaraan sehingga tak meluber ke jalan-jalan lagi," ucapnya.

Maryustion mengatakan tercetusnya konsep pasar vertikal semi-basement ini setelah pemerintah melakukan jajak pendapat, pemantauan, dan dialog langsung dengan wakil pedagang di 31 pasar tradisional. Jumlah pedagang pasar tradisional di Kota Yogya saat ini sekitar 14 ribu orang, dengan konsentrasi terbanyak tetap di Pasar Beringharjo. "Kebanyakan mengeluhkan soal lahan parkir. Masyarakat lama-lama bisa malas ke pasar tradisional dan memilih toko modern," ujarnya.

Pasar Pingit diusulkan menjadi proyek pertama karena terletak di salah satu jalan terpadat di Kota Yogya, Kyai Mojo, dan berbatasan dengan Kabupaten Sleman di sisi barat kota tersebut. Selain Pingit, Pasar Demangan di Jalan Gejayan yang berada di perbatasan Kota Yogya dengan Kabupaten Sleman di sisi utara disiapkan Pemerintah Kota Yogya. "Ke depan, konsep revitalisasi mengarah pada bangunan pasar yang vertikal, bertingkat ke atas dan bawah," tuturnya.

Untuk tahun ini, Dinas Pengelolaan Pasar masih tetap menjalankan revitalisasi fisik dalam bentuk perbaikan bangunan tua pasar tradisional di Kota Yogya, yakni Pasar Kranggan dan Karangwaru. "Semua pasar sudah mengalami revitalisasi fisik. Tahun depan penyempurnaannya dari sisi lalu lintas," ucapnya.

Sebelumnya, kepada Tempo, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta Suyana mengatakan tahun ini ada satu pasar tradisional yang juga mendapat bantuan revitalisasi dari pemerintah pusat. "Untuk renovasi fisik, Pasar Serangan masuk menjadi pasar penerima program bantuan dari pusat senilai Rp 1,7 miliar," ujar Suyana.

Suyana menuturkan bantuan revitalisasi dari pusat itu untuk menata pasar, terutama agar lahan parkirnya lebih memadai dan tak meluber sehingga mengganggu lalu lintas di Jalan Raya R.E. Martadinata yang sangat padat karena menjadi ruas penghubung ke Titik Nol Kilometer Yogya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya