Gus Solah Minta Muktamar NU Ke-33 Tak Dikotori Politik Uang

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 13:16 WIB

Pengasuh Ponpes Tebuireng KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah). ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Jombang - Salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama, KH Salahudin Wahid, menengarai adanya permainan politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar NU dalam Muktamar ke-32 di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2010. Gus Solah, sapaan akrab Salahudin, meminta mereka yang dulu merasa demikian untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai ketua umum dalam Muktamar ke-33 di Jombang, 1-5 Agustus 2015.

“Kalau mau enggak ada politik uang, gampang itu. Yang dulu main uang jangan boleh ikut pemilihan lagi di muktamar sekarang,” kata Gus Solah, Selasa, 28 Juli 2015. Menurut adik kandung KH Abdurrahman Wahid ini, khalayak tahu siapa yang saat itu bermain uang. Namun Gus Solah enggan menyebut orang yang dimaksud.

“Semua sudah tahu ada permainan uang. Saya enggak berani ngomong (siapa), pokoknya ada permainan uang secara masif,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, ini. Dalam Muktamar NU di Makassar, Gus Solah kalah suara oleh KH Said Aqil Siradj yang akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010-2015.

Untuk muktamar kali ini, Gus Solah mengaku belum mengetahui seberapa besar dukungan warga NU bila dirinya hendak maju sebagai calon ketua umum. “Saya belum tahu, masih ditaksir (dukungannya),” tuturnya.

Saat diwawancarai Tempo pada April 2015, Gus Solah sempat memperkirakan sepertiga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Indonesia bakal mendukungnya. “Awalnya belasan cabang, sekarang mungkin sudah sepertiga cabang yang meminta saya maju lagi,” ucapnya. Menurut Gus Solah, sebenarnya dia sudah tak berminat mencalonkan diri. “Saya sudah dua kali (maju). Tapi sekarang para kiai dan cabang-cabang ada yang meminta saya."

Gus Solah sempat masuk bursa calon Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU ke-31 di Boyolali, Jawa Tengah, dan Muktamar NU ke-32 di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun dia kalah suara dari KH Hasyim Muzadi dan KH Said Aqil Siradj.

Bekas Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ini mengaku telah keliling ke sepuluh provinsi untuk menyerap aspirasi warga nahdliyin. Di antaranya Banten, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.

Menanggapi isu politik uang dalam Muktamar NU, salah satu pengurus Syuriah PCNU Jombang, KH Abdussalam Sokhib, mengatakan isu tersebut seperti kentut. “Ada baunya tapi faktanya sulit dibuktikan,” kata pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, ini.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya