TEMPO.CO, Gowa - Pasca-insiden penyerangan yang menewaskan satu prajurit TNI dari Detasemen Markas Brigade Infanteri 3 Komando Strategis Angkatan Darat 433 Kariango, sejumlah pos koordinasi Operasi Ketupat yang digelar Kepolisian Resor Gowa kosong. Beberapa titik koordinasi pengamanan arus mudik Lebaran itu tidak lagi dijaga oleh anggota kepolisian.
Di perbatasan Makassar-Gowa, misalnya, tidak lagi ditemukan polisi yang bertugas berjaga di posko Padahal sebelumnya terdapat sedikitnya dua polisi di pos itu.
Hal serupa juga terlihat di posko pengamanan arus mudik di Jalan Tun Abdul Razak, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Pattalassang. Sejak insiden penikaman prajurit TNI itu terjadi, tidak ada lagi polisi yang berjaga di posko tersebut.
Fenomena ini diduga terkait dengan rumor yang beredar pasca-insiden penikaman anggota Kostrad tersebut. Peristiwa itu diduga merupakan buntut penyerangan pos polisi di Bundaran Samata yang menewaskan seorang anggota Polres Gowa bernama Brigadir Irfanuddin.
Banyak pihak yang memprediksi akan ada serangan balasan atau peristiwa serupa yang menimpa anggota kepolisian. Isu adanya instruksi penarikan anggota kepolisian dari posko mudik pun merebak.
Kepala Bagian Operasional Polres Gowa Komisaris Syamsuddin membantah kabar bahwa ada instruksi bagi polisi untuk meninggalkan posko pengamanan arus mudik. Ia mengatakan, personel kepolisian tetap melakukan penjagaan meski ada insiden pembunuhan tersebut.
"Ah, siapa yang bilang? Coba saja lihat di posko-posko mudik. Anggota masih ada, kok," katanya.
Anggota TNI Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango, Prajurit Satu Aspin Mallombasang, 22 tahun, dibunuh sekelompok orang tak dikenal di Lapangan Syekh Yusuf Discovery, tepat di depan Kantor Bupati Gowa, Ahad, 11 Juli 2015, pukul 02.30 Wita. Aspin meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa dengan luka bekas tusukan senjata tajam di bagian dada dan perut.
Kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. "Kami masih periksa saksi-saksi terkait dengan kasus itu," ujar Kepala Polres Gowa Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto.
AWANG DARMAWAN
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
12 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
13 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
14 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
14 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
14 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
15 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
15 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
15 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
15 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
15 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya