Gubernur Gatot Pujo dan Riuhnya Jatah Mobil Mewah  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 13 Juli 2015 11:52 WIB

Gubernur Sumatera Utara terpilih, Gatot Pujo Nugroho. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho kembali menjadi sorotan. Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini hendak memintai keterangannya sebagai saksi kasus penyuapan hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Ahamad Fuad Lubis. Dia dipanggil bersama pengacara O.C. Kaligis. Berbagai tanda tanya muncul setelah ruang kerja Gatot di lantai X kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, digeledah penyidik KPK.

Sorotan sebelumnya tak hanya mengarah pada sosok Gatot, tapi juga keputusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas jatah mobil dinas mewah untuk gubernur. Pada akhir tahun lalu, Gatot mendapat jatah mobil Alphard untuk keperluan tugas di Jakarta. Dana pembelian mobil itu masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumatera Utara 2015. Besaran pagunya Rp 1,4 miliar.

Protes pun menyeruak, bahkan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara. Menurut Ketua DPRD Sumatera Utara Ajib Shah, Pemprov tak berniat melakukan penghematan anggaran. Alasannya, Kantor Perwakilan Sumatera Utara di Jakarta telah menyiapkan dua sedan Toyota Camry untuk kendaraan dinas gubernur dan wakil gubernur daerah tersebut. Dua mobil itu masih layak digunakan ketika keduanya bertugas di Jakarta.

Tapi Kepala Kantor Perwakilan Sumatera Utara di Jakarta Salim Affan Hasibuan menganggap mobil dinas Alphard baru untuk Gatot masih dalam kategori sederhana. "Jika dibanding dengan mobil dinas gubernur provinsi lain dengan harga miliaran," tutur Affan. Adapun pelaksana tugas Sekretaris Daerah Sumatera Utara Hasiholan Silaen mengaku tak tahu pengadaan mobil dinas untuk gubernur tersebut. "Saya pelaksana tugas," katanya. Adapun Gatot belum dikonfirmasi terkait dengan hal ini.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

27 menit lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

44 menit lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

2 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

4 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya