Ratusan penumpang WNA menunggu informasi keberangkatan penerbangan setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 10 Juli 2015. Bandara Ngurah Rai Bali ditutup sejak Kamis, 9 Juli tengah malam akibat gangguan debu vulkanik Gunung Raung. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) and AirAsia menangguhkan penerbangan dari dan ke Denpasar, Bali, menyusul penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai akibat awan debu vulkanik dari letusan Gunung Raung.
Lewat situsnya, MAS menyatakan akan terus memonitor situasi dengan seksama dan akan memberitahukan informasi terbaru. “Para penumpang disarankan untuk mengecek status penerbangan mereka di www.malaysiaairlines.com atau menelepon di 1300-33-1313 sebelum berangkat ke bandara,” tulis MAS dalam situsnya. “Keselamatan tetap menjadi hal paling penting bagi Malaysia Airlines.”
AirAsia dalam pernyataannya juga mengumumkan penangguhan penerbangan dari dan ke Lombok, Nusa Tenggara Timur, karena penutupan Bandara Internasional Lombok sejak Kamis, 9 Juli 2015 malam. Gunung Raung, yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai aktif sejak 2 Juli 2015 lalu. Akibatnya, lima bandara ditutup dan ribuan penumpang terjebak.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
13 hari lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.