Hotspot Turun, BNPB: Agustus Bisa 10 Kali Lipat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 10 Juli 2015 14:34 WIB

ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.CO, Pontianak - Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tri Budiarto mengatakan saat ini memang ada penurunan hotspot atau titik panas di Kalimantan Barat sebesar 70 persen. Namun dia meminta agar pemerintah dan masyarakat tidak jadi lengah.

"Musim kemarau baru mulai. Bulan Agustus bisa 10 kali lipat tantangannya dari sekarang," ujar Tri Budiarto di Pontianak, Jumat, 10 Juli 2015.

Tahun ini, menurut Tri, koordinasi antarlembaga sudah sangat baik. Kemudian, pemerintah daerah provinsi harus memastikan bupati-bupati yang daerahnya langganan penyumbang titik panas untuk turut bergerak. Para kepala daerah tersebut harus tanggap dengan kondisi kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya. Jika hal ini sudah terjadi, maka kepala daerah harus tanggap menetapkan status siaga di daerahnya.

Penetapan ini, ujar Tri, dijadikan dasar untuk menurunkan anggaran dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya. "Bupati-bupati menetapkan status siaga itu wajib. Dasarnya adalah melindungi rakyatnya dari dampak kabut asap," ujar Tri. Di Indonesia hanya BNPB yang mempunyai pos Dana Siap Pakai. Anggaran ini bisa digunakan untuk memobilisasi masyarakat di tingkat bawah yang menjadi ujung tombak.

Namun, Tri menambahkan, pemerintah daerah harus menjelaskan secara detil penggunaan dana tersebut. Dana itu bisa digunakan untuk memberi insentif bagi "masyarakat peduli api", yakni satuan gugus tugas di tingkat desa. Tri juga menyarankan dibentuk kelembagaan yang jelas dan sebuah posko agar informasi seragam.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto mengatakan pihaknya sudah mengerahkan Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat untuk mengajak seluruh elemen desa agar mengantisipasi masalah kebakaran hutan dan lahan.

"Kalau penindakan, artinya apinya sudah ada. Kami mencoba agar potensi kebakaran lahan ini ditekan. Kalau bisa bahkan zero," ujar Arief. Masalah kebakaran hutan dan lahan, kata dia, menjadi prioritas tugas kewilayahan di masing-masing kepolisian resor. Polres yang paling banyak titik panas akan mendapatkan bendera berlambang api.

ASEANTY PAHLEVI



















Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya