Cerita Moeldoko ke Anak Yatim: Dulu Saya Pernah Curi Kopra  

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 22:09 WIB

Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa 6 Januari 2015. Panglima TNI Moeldoko terlebih dahulu mendarat di USS Sampson, kapal perang milik Amerika Serikat dan meneruskan ke KRI Banda Aceh untuk memberikan hormat kepada prajurit yang telah berjuang mencari pesawat AirAsia QZ8501 serta seluruh tim evakuasi gabungan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ada cerita menarik ketika Jenderal Moeldoko berbuka puasa di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 9 Juli 2015. Panglima TNI yang sebentar lagi memasuki masa pensiun ini, membagikan kisah hidupnya kepada 3.000 anak yatim piatu dan duafa saat acara berbuka puasa bersama di GOR Ahmad Yani, Cilangkap.

Moeldoko bercerita, bagaimana perjuangannya keluar dari kehidupan pahit di masa kecilnya. "Sore ini, saya ingin memberi motivasi pada kalian semua, khususnya yatim piatu, agar jangan pesimistis jika menjalani kehidupan," kata Moeldoko di hadapan para anak yatim, juga para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

Jenderal yang baru Rabu, 8 Juli 2015, genap berusia 58 tahun itu menuturkan hidupnya yang pahit sempat dihadapi hingga dirinya bersekolah di jenjang sekolah menengah atas. Jika kini menjadi petinggi TNI, semata karena upaya dan perjuangannya.


Baca juga:
Pastikan Kematian Angeline, Margriet Injak Kaki dan...
Pria Sydney Akhirnya Bongkar Peran Putri Margriet


Moeldoko juga mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat, tidak harus dari orang kalangan mampu. Semua bisa menjadi orang yang hebat asal mempunyai semangat dan ketekunan. "Saya alhamdulillah menjadi Panglima TNI, " kata Moeldoko.

Dulu kata Moeldoko, ia terlahir sebagai orang susah. "Saya orang yang tidak punya, hidup susah, kampung jauh, jauh sekali. Tidak ada aspal. Kalau sekarang dicari di Google juga tidak akan ketemu," kata Moeldoko.

Bahkan, kata dia, kampung asalnya sangat jauh dari pusat kota Surabaya. Ia harus menempuh jarak 122 kilometer dari Surabaya untuk mencapai tempat tinggalnya di Kediri, Jawa Timur. Itu pun dari Kediri masih harus naik ojek, untuk sampai ke kampungnya.

Moeldoko mengaku saat SD sering mengungsi karena sekolahnya banjir. "Waktu SMP enggak punya sepeda, saya harus numpang kereta api lewat, lari-lari dari jam 04.00 pagi," kata Moeldoko.

Bahkan, karena tidak punya duit, Moeldoko mengaku pulangnya harus mencari tumpangan untuk kembali ke rumah. "Pulangnya saya cari boncengan atau nunggu truk lewat yang searah ke kampung saya. Setelah turun truk saya suka curi-curi ubi dan kopra di pinggir jalan buat isi perut. Itu kondisi saya," ujarnya. Moeldoko mengaku, pernah melakukan 'kejahatan' bersama teman senasib dengannya.

Di atas segala keterbatasan itu, Moeldoko mengaku belajar dengan keras, untuk mengubah nasib. Karenanya Moeldoko minta anak-anak tidak patah semangat dan terus belajar. "Kalian jangan berkecil hati. Kalian bisa menjadi apa pun yang penting anda memiliki mimpi yang indah. Yakinlah dengan mimpi itu kalian bisa mencapai semuanya. Kalian harus yakin sama Allah dan terus belajar dengan keras. Hari ini, kalian jadi yatim piatu, tapi suatu saat mungkin kalian bisa jadi pemimpin dan orang besar, hanya dengan pendidikan kalian bisa mencapai itu semua," ucapnya.

A.W.


Baca juga: Kisah Tragis Ayu dan Belasan Gadis yang Dibawa ke Hotel, Dijebak

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

13 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

5 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

10 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

31 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

32 hari lalu

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

32 hari lalu

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

33 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

33 hari lalu

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Baca Selengkapnya

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

47 hari lalu

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.

Baca Selengkapnya