Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) Calon Panglima TNI bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, 1 Juli 2015. Dalam paparannya, Gatot mengungkapkan TNI akan efektif dan efisien dalam melaksanakan tugasnya menghadapi kondisi global, regional, dan tantangan bangsa ke depan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, hari ini akan dilantik sebagai Panglima TNI serta Kepala Badan Intelijen Negara. Pelantikan rencananya dilakukan di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo.
Selain Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga direncanakan akan menghadiri acara tersebut. Berdasarkan agenda harian kedua petinggi negara tersebut, pelantikan akan berlangsung pada pukul 12.45 WIB. Rencana itu juga kemarin sudah dipastikan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan. "Iya, katanya begitu," ujar Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 7 Juli 2015. Luhut juga membenarkan keduanya akan dilantik berbarengan. Gatot Nurmantyo akan menggantikan posisi seniornya, Jenderal Moeldoko, yang akan memasuki usia pensiun pada 1 Agustus mendatang. Adapun Letjen Purn. Adapun Sutiyoso akan menggantikan posisi Kepala BIN sebelumnya, yaitu Letjen TNI Purn. Marciano Norman. Pada Rabu 1 Juli 2015, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI setelah menggelar uji kepatutan dan kelayakan. Gatot menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir lima jam. Sehari sebelumnya, Sutiyoso, juga dinyatakan lulus uji kepatutan dan kelayakan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Proses uji kelayakan baik terhadap Gatot maupun Sutiyoso dilakukan oleh Komisi I DPR yang membidangi Pertahanan dan Intelijen.
