TEMPO.CO, Banyumas - Selama kemarau ini, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyerbu rumah penduduk untuk mendapatkan makanan. “Jumlahnya ribuan. Bahkan saat ini tidak hanya ada di desa ini, tapi sudah sampai ke desa tetangga,” kata Kasmiyah, penduduk Desa Cikakak, Selasa, 7 Juli 2015.
Kasmiyah, 50 tahun, sangat jengkel. Dalam sepekan ini, kawanan monyet itu tiga kali menjebol atap genteng rumahnya. Setelah berhasil membuka atap rumah, mereka turun dan mengambil semua makanan yang ada di rumah. Bumbu dapur pun menjadi sasaran aksi mereka.
Jika tak dijaga, monyet-monyet itu sering kali masuk ke rumah melalui pintu. “Mereka cukup pintar, bisa membuka kait kayu dan masuk ke rumah,” ucapnya.
Turahman, 60 tahun, menuturkan kawanan monyet itu tak hanya mengambil makanan di rumah, tapi juga merusak tanaman warga. “Mereka sering merusak tanaman dan mengambil nira kelapa,” katanya.
Pada musim kemarau ini, ulah kera ini makin liar. Mereka menjadi liar karena ketersediaan makanan di kawasan hutan Perhutani yang menjadi habitat kera sudah ludes. "Warga di sini sudah kenyang dengan ulah kera liar. Kera-kera itu sering mengambil makanan, buah-buah, dan nira kelapa. Apalagi di musim kering sekarang ini pucuk daun muda yang biasanya jadi makanan kera sudah jarang tumbuh dan ditemui," ucap Turahman.
Akibat ulah kawanan kera yang kelaparan itu, tak sedikit warga yang mempunyai pekerjaan sebagai penderes nira kelapa merugi. Nira kelapa yang seharusnya dapat diolah menjadi gula kelapa malah sering habis karena diminum kera.
Warga lain, Sulam, 41 tahun, menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, warga sudah terbiasa dengan ulah kawanan kera liar tersebut. "Warga sudah terbiasa tiap hari menghadapi ulah kera. Warga harus pandai-pandai ketika menanam atau menaruh makanan, karena kera-kera ini sudah mulai masuk ke permukiman," ujar pria yang juga menjadi juru kunci Masjid Saka Tunggal itu.
Kepala Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Suyitno mengatakan, karena bantuan pakan kera dari Pemerintah Kabupaten Banyumas terbilang tak dapat diandalkan, mau-tidak mau warga setempat harus berkorban makanan untuk para kera.
Upaya warga mengatasi ulah para kera itu hanya dengan mengusir ketika mereka memasuki permukiman. Warga juga memasang peringatan kepada para wisatawan yang datang ke Taman Kera Cikakak untuk tidak memberikan makanan kepada kera di sekitar area Masjid Saka Tunggal, yang dekat dengan permukiman warga.
ARIS ANDRIANTO
Berita terkait
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?
6 hari lalu
Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?
Baca SelengkapnyaGerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung
32 hari lalu
Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.
Baca SelengkapnyaPenyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar
38 hari lalu
Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.
Baca SelengkapnyaEmpat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi
58 hari lalu
BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?
3 Maret 2024
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?
Baca SelengkapnyaMau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan
28 Februari 2024
PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri
Baca SelengkapnyaKhatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar
27 Februari 2024
Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.
Baca SelengkapnyaKasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar
18 Februari 2024
Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.
Baca SelengkapnyaLaporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan
13 Februari 2024
Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPenguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay
26 Januari 2024
Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.
Baca Selengkapnya