Margriet Melawan, Tolak Dikonfrontasi dengan Agus dan Saksi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 4 Juli 2015 17:11 WIB

Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe menjadi tersangka kasus pembunuhan Angeline di Markas Polresta Denpasar, Bali, 30 Juni 2015. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Agenda penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar untuk mengkonfrontasi tersangka Margriet Christina dengan tersangka Agustinus Tai Hamdani dan saksi Susiana kandas menyusul penolakan Margriet untuk dikonfrontasi. "Karena Margriet menolak dikonfrontasi, klien kami juga tidak bersedia," kata pengacara saksi, Gede Sara Parmata, di Markas Kepolisian Daerah Bali, Sabtu siang, 4 Juli 2015. (Baca: Hotman Paris: Margriet Masih Suka Mengancam Agus di Penjara)

"Pihak yang dipanggil menolak untuk dikonfrontasi adalah Margriet. Alasannya, tidak ada kuasa hukumnya. Kuasa hukumnya juga menolak. Maka dari saksi kami juga tidak bersedia," ujar Parmata. Dia mengatakan kliennya siap bila pada kemudian hari dipanggil kembali berdasarkan surat pemanggilan untuk dikonfrontasi. "Klien kami siap kapan saja untuk dikonfrontasi."

Pesawat Jatuh di Medan
Serdadu Itu Ikut Makamkan Istri dan 4 Anaknya di Satu Liang
KSAU: Hercules Jatuh karena Menabrak Antena Radio
TRAGEDI HERCULES: Wasiat Sang Teknisi Sebelum Dijemput Ajal


Agenda konfrontasi dua tersangka dengan saksi ini bertujuan menyesuaikan pengakuan tersangka Agus dengan Susiana dan Rachmad Handono terkait dengan kejadian pada 16 Mei 2015. Angeline dikubur, menurut pengakuan Agus, pada pukul 15.00-16.00, dan Susiani datang pukul 17.00. "Sehingga ketika ditelaah ada kesesuaian. Untuk itulah kemudian dikonfrontasi hari ini," tutur Parmata. (Baca: Hotman Paris: Keluarga Miskin yang Dilawan Hotma Sitompoel)

Siti Sapura, aktivis pembela hak anak yang juga mendampingi saksi, mengatakan agenda konfrontasi yang sedianya dilakukan Sabtu siang ini berlangsung alot. Penyidik sebenarnya hendak memaksakan untuk mengkonfrontasi saksi dengan tersangka Agus Tai tanpa Margriet. Namun, karena undangannya juga termasuk Margriet, saksi menolak dikonfrontasi.

Haposan Sihombing, penasihat hukum Agus Tai, menyatakan kecewa dengan batalnya agenda konfrontasi kliennya dengan tersangka Margriet serta dua saksi. "Kami sudah menyediakan waktu untuk ini," ucapnya. Belum ada tanggapan dari pengacara Margriet terkait dengan penolakan kliennya terhadap pemeriksaan silang dengan saksi. (Baca: Tragedi Angeline: Margriet Acungkan Parang ke Penghuni Kos)

Kepolisian Daerah Bali menjerat Margriet dengan pasal pembunuhan berencana, pasal pembunuhan dengan sengaja, dan pasal penelantaran anak di balik kematian Angeline. Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015, kemudian ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015. Sebelumnya, polisi sudah menetapkan Agus sebagai tersangka pembunuhan Angeline.

Jasad Angeline, bocah perempuan 8 tahun, dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di rumah Margriet, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar Timur, Bali. Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menunjukkan banyak luka lebam pada sekujur tubuhnya, termasuk sejumlah luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali pada leher bocah itu.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita Menarik
Inilah Kisah Bocah yang Diduga Dianiaya, Digergaji Ibunya
Mulai Agustus, WNI ke Luar Negeri Wajib Daftar Online
Bangga Siksa Kucing, Karyawan Bank di Sidoarjo Dibuatkan Petisi


Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

1 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

13 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

14 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

15 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

19 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

19 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya